SuaraJawaTengah.id - PSIS Semarang kini tengah menghadapi tantangan dalam mempertahankan performa terbaiknya di Liga 1 Indonesia. Di tengah upaya tim untuk memperbaiki kondisi finansial dan struktur manajemen, muncul harapan bahwa kehadiran investor baru dapat membawa perubahan signifikan.
Namun, pengalaman beberapa klub besar dunia seperti Manchester United menunjukkan bahwa suntikan dana dari investor baru tidak selalu menjadi solusi instan untuk mengatasi permasalahan di dalam klub.
Manchester United, salah satu klub paling ikonik di dunia, telah mengalami serangkaian perubahan kepemilikan dan investasi besar sejak diambil alih oleh keluarga Glazer pada 2005.
Meski mendapatkan suntikan dana besar dan strategi komersial yang ambisius, Manchester United tetap mengalami kesulitan di lapangan, bahkan terjebak dalam siklus inkonsistensi performa yang mengganggu harapan fans.
Baca Juga:Promo Menarik Menanti, Beli Tiket BRI Liga 1 di BRImo Sekarang
Hasil buruk diperoleh Manchester United dalam lanjutan Liga Inggris pekan ke-6. Menjamu Tottenham Hotspur di Stadion Old Trafford, Sabtu (28/9/2024), pasukan Erik ten Hag dipecundangi dengan skor 0-3.
Diketahui, Manchester United memang baru saja mendapatkan pemilik saham minoritas baru, yaitu perusahaan INEOS, yang dipimpin oleh Sir Jim Ratcliffe. Ia resmi mengakuisisi 27,7 persen saham Manchester United.

Hal ini menunjukkan bahwa perbaikan di tubuh klub tidak hanya soal uang, tetapi juga melibatkan manajemen yang strategis dan visi jangka panjang yang jelas.
Sebagai salah satu klub dengan basis suporter yang besar, PSIS Semarang perlu menyadari bahwa perubahan finansial melalui investor baru harus dibarengi dengan restrukturisasi tim, peningkatan akademi pemain muda, dan penanaman budaya kerja yang solid.
Harapan bahwa investor dapat secara instan membawa prestasi gemilang di lapangan perlu diredam, mengingat pentingnya keseimbangan antara dukungan finansial dan pengelolaan sumber daya manusia, baik dari sisi pemain, staf pelatih, maupun struktur organisasi.
Baca Juga:Adi Satryo dapat Panggilan Timnas Indonesia, Bakal Berlaga di Kualifikasi Piala Dunia
Sejarah Manchester United bisa menjadi pelajaran bagi PSIS bahwa investasi semata tidak menjamin hasil langsung. Justru, klub perlu memastikan bahwa investor memahami budaya klub, memiliki komitmen jangka panjang, dan mau mendukung pengembangan dari akar, termasuk pengembangan pemain muda lokal.