SuaraJawaTengah.id - Saat perayaan Tahun Baru 2025 semakin dekat, banyak dari kita merenungkan bagaimana kalender Masehi menjadi bagian penting dalam kehidupan modern. Penamaan bulan dalam kalender ini, mulai dari Januari hingga Desember, memiliki asal-usul yang kaya dan berakar pada tradisi kuno.
Dengan memahami sejarah di balik nama-nama bulan ini, perayaan Tahun Baru Masehi menjadi lebih bermakna, menghubungkan kita dengan warisan budaya yang telah bertahan selama berabad-abad.
Asal Usul Penamaan Bulan dalam Kalender Masehi
Kalender Masehi, yang digunakan secara luas di seluruh dunia, terdiri dari 12 bulan dengan nama-nama yang memiliki sejarah panjang dan menarik. Penamaan bulan-bulan ini sebagian besar berasal dari tradisi Romawi kuno, yang dipengaruhi oleh dewa-dewi, angka, dan tokoh penting pada masa itu.
Baca Juga:Catat, Ini Jadwal Libur dan Cuti Bersama di Bulan Ramadan 2024
1. Januari
Nama Januari berasal dari dewa Romawi, Janus, yang digambarkan memiliki dua wajah yang menghadap ke depan dan belakang. Janus adalah dewa permulaan dan akhir, pintu, gerbang, dan transisi, sehingga bulan ini dianggap sebagai waktu yang tepat untuk refleksi masa lalu dan harapan masa depan.
2. Februari
Februari berasal dari kata Latin "februa," yang berarti "penyucian." Pada bulan ini, bangsa Romawi mengadakan festival penyucian yang disebut "Februa" sebagai upaya pembersihan dan penebusan dosa.
3. Maret
Baca Juga:Jelang Masuk Bulan Puasa, Ahli Gizi Ingatkan Berbuka dengan Takjil yang Manis, Ini Tujuannya
Maret dinamai dari dewa perang Romawi, Mars. Awalnya, Maret adalah bulan pertama dalam kalender Romawi, menandai dimulainya musim perang setelah musim dingin berakhir.