Terkait kemungkinan modifikasi cuaca, Luthfi menyebutkan bahwa saat ini langkah tersebut belum diperlukan. "Curah hujan sudah mulai melandai, kecuali jika terjadi hujan terus-menerus yang berpotensi mengganggu perayaan Lebaran, maka kami akan mempertimbangkan operasi modifikasi cuaca," jelasnya.
Selain memberikan informasi cuaca secara berkala, pemerintah daerah juga telah menyiapkan tim tanggap bencana dari tingkat provinsi hingga desa. "Kami telah membentuk desa tanggap bencana dan menyiapkan tenaga sukarelawan (Tagana), termasuk untuk membantu penyandang disabilitas dalam situasi darurat," pungkas Luthfi.
Tips Aman Berkendara Saat Cuaca Buruk
BMKG dan pemerintah daerah juga memberikan beberapa imbauan bagi pemudik agar dapat melakukan perjalanan dengan aman di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu:
Baca Juga:Wow! Investasi Senilai Rp6 Triliun Masuk ke Jateng, Bakal Serap Ribuan Tenaga Kerja
- Cek prakiraan cuaca sebelum berangkat melalui aplikasi Info BMKG atau media resmi lainnya.
- Hindari perjalanan saat hujan deras atau badai jika memungkinkan, terutama di jalur yang rawan longsor atau banjir.
- Pastikan kendaraan dalam kondisi prima, termasuk rem, lampu, dan ban, agar tetap aman di jalan.
- Kurangi kecepatan dan jaga jarak aman, terutama saat hujan deras untuk menghindari risiko kecelakaan akibat jalan licin.
- Siapkan perlengkapan darurat, seperti jas hujan, senter, dan obat-obatan, untuk berjaga-jaga dalam situasi tak terduga.
Dengan kondisi cuaca yang masih dinamis, pemudik diimbau untuk merencanakan perjalanan dengan matang, menyesuaikan rute jika diperlukan, dan selalu mengikuti pembaruan cuaca dari BMKG. Keselamatan selama perjalanan harus menjadi prioritas utama agar dapat merayakan Lebaran dengan nyaman bersama keluarga.