“Jateng ini kan episentrum arus mudik nasional. Maka dari itu, kita harus hadir dengan pendekatan yang berkeadilan sosial. Kegiatan ini akan jadi role model nasional, dan akan kita tata lebih baik di tahun-tahun mendatang,” tegas Luthfi.
Lebih jauh, program ini bukan hanya meringankan secara finansial, tetapi juga memulihkan rasa percaya diri para perantau yang sering merasa sendiri saat kembali ke kota besar. Bagi mereka, kesempatan kembali ke tempat kerja tanpa beban ongkos transportasi ibarat dorongan moral yang sangat berarti.
Tak sedikit dari para peserta yang menyampaikan rasa terima kasih secara langsung. Beberapa di antaranya bahkan datang bersama anak-anak, yang juga ikut menikmati perjalanan yang aman dan terorganisir.
Petugas medis dari rumah sakit daerah turut diterjunkan untuk memastikan kesehatan peserta selama dalam perjalanan.
Baca Juga:Pemprov Jateng Siap Gelontor Bantuan Keuangan Desa Sebanyak Rp1,2 Triliun
Ke depan, Pemprov Jateng berencana meningkatkan kapasitas layanan dan memperluas cakupan wilayah program. Harapannya, makin banyak warga yang bisa menikmati manfaat serupa tanpa harus mengorbankan kebutuhan pokok usai Lebaran.
Bagi Urip dan ribuan perantau lainnya, perjalanan kali ini bukan sekadar perpindahan tempat, tapi juga cerita tentang bagaimana sebuah kepedulian kecil bisa menyelamatkan banyak harapan besar.
Negara, dalam wujud pemerintah daerah akhirnya hadir dalam kehidupan mereka, bukan hanya saat kampanye, tapi pada momen yang paling dibutuhkan.