SuaraJawaTengah.id - Solo Grand Mall (SGM), salah satu pusat perbelanjaan ikonik di Kota Solo, kebakaran pada Kamis, 29 Mei 2025, sekitar pukul 19.15 WIB.
Asap tebal terlihat membubung dari area food court, tepatnya di bagian dapur salah satu tenant makanan cepat saji. Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Solo segera diterjunkan ke lokasi dan saat ini masih berjibaku melakukan pemadaman api.
Insiden kebakaran yang berlokasi di jantung Kota Solo ini dengan cepat menyebar di media sosial. Akun Instagram @mudamudi.solo menjadi salah satu yang membagikan informasi awal mengenai kejadian tersebut. Dalam unggahan videonya, api diduga berasal dari area food court SGM yang dipenuhi asap tebal, menciptakan suasana panik di antara pengunjung dan karyawan. Video itu diunggah ulang oleh sejumlah akun.
Sejumlah pengunjung dan karyawan yang mengenakan seragam terlihat menutupi hidung mereka, berusaha melindungi diri dari asap yang pekat. Akun tersebut juga menyertakan keterangan, "@solograndmall enek sing Nang SGM bengi iki guyss, jarene enek kebakaran mau nang bagian Foodcourt, semoga rpp guys," yang secara singkat menginformasikan kejadian tersebut dan harapan agar tidak ada korban.
Baca Juga:Kebakaran di Putri Cempo Tak Kunjung Padam, Gibran Instruksikan Pakai Sistem Water Bombing
Hingga berita ini ditulis, belum ada penjelasan resmi dari manajemen Solo Grand Mall terkait penyebab pasti kebakaran dan dampak keseluruhan insiden tersebut. Pihak berwenang dan tim pemadam kebakaran masih fokus pada upaya pendinginan dan memastikan api benar-benar padam.
Profil dan Pemilik Solo Grand Mall
Solo Grand Mall dikenal sebagai mal tertua di Kota Solo dan telah menjadi bagian penting dari denyut nadi perekonomian serta gaya hidup masyarakat setempat. Pemilik Solo Grand Mall saat ini adalah DIRE Ciptadana Properti Ritel Indonesia.
DIRE Ciptadana Properti Ritel Indonesia memegang Solo Grand Mall sebagai aset portofolio utamanya selama belasan tahun terakhir. Sebagai Dana Investasi Real Estat (DIRE), perusahaan ini secara aktif terus mengevaluasi aset ritel lain untuk ekspansi portofolio. Penting dicatat bahwa DIRE Ciptadana Properti Ritel Indonesia juga diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia dengan kode efek XCID, memungkinkan publik untuk berinvestasi secara tidak langsung pada aset properti ritel ini.
Ciptadana Asset Management, sebagai entitas di balik pemilik Solo Grand Mall, merupakan pionir dalam penerbitan produk Dana Investasi Real Estat Kontrak Investasi Kolektif (DIRE-KIK) di Indonesia. DIRE-KIK didefinisikan sebagai kumpulan uang pemodal yang diinvestasikan ke dalam aset properti. Investasi ini bisa dilakukan secara langsung.
Baca Juga:Kebakaran Gunung Sumbing Padam, Petugas Gabungan Patroli Antisipasi Munculnya Titik Api
Dilansir dari situs Ciptadana-am.com, Ciptadana Asset Management juga memiliki aset portofolio utama lainnya berupa Perhotelan Padjajaran, yang terdiri atas Hotel Padjajaran Suite. Hotel ini berlokasi strategis di Bogor. Mirip dengan DIRE Ciptadana Properti Ritel Indonesia, DIRE Padjajaran juga terus mengevaluasi aset hotel lain untuk dimiliki dan diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia dengan kode efek XCIS.
Sebelum diakuisisi oleh DIRE Ciptadana Properti Ritel Indonesia, Solo Grand Mall pada tahun 2004 dimiliki oleh PT Bengawan Inti Kharisma. Perusahaan ini merupakan joint venture antara pengusaha lokal Solo, Willy Widodo Herlambang, dan PT Bandung Inti Graha, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang bisnis properti di kota Bandung.
SGM disebut sebagai dibangun di atas lahan seluas 12.080 m². Proyek ini dikembangkan dengan konsep tujuh lantai dan memiliki total luas bangunan 63.000 m². Konsep awal Solo Grand Mall dirancang sebagai trade center yang menyediakan sekitar 500 ruang usaha untuk berbagai kegiatan bisnis. Namun, dengan nuansa mal, SGM dilengkapi fasilitas dan standar bangunan yang setara dengan mal modern, serta pengelolaan profesional.
Insiden kebakaran ini tentu menjadi perhatian serius bagi manajemen Solo Grand Mall dan otoritas terkait. Semoga api dapat segera dipadamkan sepenuhnya dan tidak menimbulkan dampak yang lebih luas.