Bagi yang memiliki satu unyeng-unyeng, mitosnya pun berbeda. Seseorang dengan satu pusaran rambut diyakini memiliki sifat kalem, pendiam, dan tenang. Mereka lebih suka berpikir sebelum bertindak dan tidak reaktif terhadap situasi di sekitarnya.
Sifat ini biasanya dianggap lebih ideal dalam kehidupan sosial karena orang-orang seperti ini dinilai lebih mudah diarahkan dan lebih patuh pada aturan.
6. Tapi Jangan Terkecoh, Bisa Saja Meledak-ledak
Walau ada anggapan bahwa satu unyeng-unyeng identik dengan kepribadian lembut, nyatanya dalam praktiknya tidak selalu demikian. Ada banyak kasus di mana orang dengan satu pusaran rambut justru memiliki karakter keras kepala, emosional, bahkan sulit dikendalikan.
Baca Juga:5 Mitos Tentang Burung Walet yang Masuk ke Rumah, Keberuntungan atau Marabahaya?
Artinya, mitos ini tidak bisa dijadikan tolok ukur tunggal untuk memahami sifat seseorang.
7. Unyeng-Unyeng dan Takdir, Antara Mitos dan Realita
Kepercayaan terhadap unyeng-unyeng ini menjadi bagian dari kekayaan budaya Jawa yang hidup dari generasi ke generasi. Namun, penting untuk menempatkan mitos ini pada tempatnya — sebagai pengetahuan budaya, bukan penentu nasib seseorang.
Setiap anak unik. Entah memiliki satu atau dua pusaran rambut di kepala, bukan itu yang menentukan masa depannya, melainkan pendidikan, kasih sayang, dan nilai-nilai yang ia terima sepanjang hidup.
Mitos tentang unyeng-unyeng memang menarik, bahkan masih sering dipercaya hingga kini. Meski tak berdasar ilmiah, tradisi ini tetap menjadi bagian penting dalam warna-warni budaya Nusantara.
Baca Juga:Membedah 5 Mitos Mistis Ikan Arwana, Benarkah Bisa Bawa Hoki?
Sebagai masyarakat modern, kita bisa mengambil sisi positifnya seperti mengenali potensi anak sejak dini tanpa terjebak dalam stigma. Karena pada akhirnya, karakter seseorang bukan ditentukan oleh jumlah pusaran rambutnya, tapi oleh bagaimana ia dibentuk melalui lingkungan dan nilai hidup yang ia pegang.
Kontributor : Dinar Oktarini