Viral! Sekelompok Orang Berpakaian Putih Gelar Ritual di Puncak Gunung Lawu, Ini Kronologinya

Video viral di Gunung Lawu (11 Juli 2025) rekam ritual doa & salat Jumat kelompok berpakaian putih saat 1 Suro. Kegiatan ini bagian dari tradisi spiritual Jawa.

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 17 Juli 2025 | 06:56 WIB
Viral! Sekelompok Orang Berpakaian Putih Gelar Ritual di Puncak Gunung Lawu, Ini Kronologinya
Puncak gunung lawu dipenuhi orang memakai pakaian serba putih. [TikTok]

Beberapa kelompok spiritual atau kejawen memang secara rutin melakukan pendakian ke gunung-gunung tertentu seperti Lawu, Merapi, atau Semeru pada tanggal-tanggal khusus ini.

Respons warganet usai diunggah oleh akun Instagram @Icws_infocegatanwilayahsragen

terhadap video ini pun beragam. Ada yang kagum karena kekhusyukan dan kekompakan rombongan berpakaian putih, ada pula yang mengaku merasa merinding karena suasana mistis yang tercipta secara alami di ketinggian lebih dari 3.200 mdpl tersebut.

Secara umum, warganet memberikan apresiasi terhadap ketertiban dan ketenangan dari rombongan tersebut, karena tidak menimbulkan gangguan terhadap pendaki lain dan justru menunjukkan sisi lain dari makna sebuah pendakian gunung.

Baca Juga:Kisah Ritual Boyong Oyod Genggong Desa Kalilunjar, Dari Gunungan Setinggi 3 Meter hingga Ribuan Tumpeng

Video viral di puncak Gunung Lawu pada 11 Juli 2025 memperlihatkan praktik spiritual masyarakat yang berpakaian putih dan menggelar ritual doa serta salat Jumat.

Kegiatan tersebut dilakukan bertepatan dengan 1 Suro, yang dikenal sebagai waktu sakral dalam tradisi kejawen.

Meski sempat membuat merinding sebagian pendaki, momen ini menunjukkan bahwa spiritualitas masyarakat Jawa memiliki ekspresi yang unik, dan selama dilakukan dengan damai serta tidak mengganggu orang lain, seharusnya bisa dipahami sebagai bagian dari kekayaan budaya yang patut dihargai.

Kontributor : Dinar Oktarini

Baca Juga:Mahasiswa Undip Meninggal Saat Mendaki Gunung Lawu, Ternyata Punya Riwayat Asam Lambung

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini