"Kakak saya menawar Rp 5 juta, itu sudah jual motor. Namun, karena tidak diterima jadi dipinjami uang teman-teman, hingga akhirnya saya bayar Rp 12,5 juta," katanya dengan nada pasrah.
Di tengah kepedihan yang ia rasakan, Zuhdi menolak untuk menyimpan dendam. Meski banyak yang menyarankannya mendoakan agar ilmu sang murid tak bermanfaat, ia memilih jalan lain.
"Saya tetap mendoakan agar ilmu yang didapat murid saya bermanfaat, biar saya juga dapat pahalanya," tuturnya.
Kisah ini menjadi semakin miris ketika ia mengungkapkan besaran upah atau bisarah yang diterimanya sebagai guru ngaji. "Gaji saya ya Rp 450 ribu, diberikan 4 bulan sekali," jelasnya.
Baca Juga:Penanganan Rob Sayung Demak Dimaksimalkan, Tiga Unit Pompa Kerja 24 Jam
Kontributor : Sigit Aulia Firdaus