5. Kalingga Jadi Pusat Spiritualitas Nusantara
Selain sebagai pusat perdagangan, Kalingga juga menjadi pusat pendidikan agama Buddha Hinayana. Banyak pelajar dari berbagai penjuru Asia datang untuk menimba ilmu. Penduduk Kalingga pun dikenal melek aksara dan ilmu astronomi, satu hal yang menunjukkan kemajuan peradaban Nusantara kala itu.
6. Namanya Masuk Catatan Sejarah Tiongkok dan Arab
Keberadaan Ratu Shima bukan hanya diakui oleh sejarah Indonesia, tapi juga oleh sumber-sumber Tiongkok dan Arab. Dalam catatan kuno dari Dinasti Tang dan para pedagang asing, nama Kalingga dan Ratu Shima disebut sebagai simbol negeri kaya, jujur, dan maju.
Baca Juga:PSIS Semarang vs RANS Nusantar FC: Misi Bangkit Laskar Mahesa Jenar
Ini sekaligus bukti bahwa Indonesia punya peradaban gemilang sebelum kolonial datang.
7. Wafat di Tahun 695 M, Mewariskan Nama Baik hingga Kini
Ratu Shima wafat di tahun 695 M dan Kerajaan Kalingga runtuh pada 752 M. Saat itu Islam di Arab telah berkembang pesat, memasuki era Bani Umayyah.
Meski kerajaan Kalingga runtuh, warisan ketegasan dan integritas Ratu Shima tetap dikenang hingga kini.
Kisah Ratu Shima bukan sekadar catatan sejarah. Ia adalah pengingat bahwa kejujuran, ketegasan, dan kepemimpinan yang adil bisa menjadikan sebuah bangsa disegani dunia.
Baca Juga:Mengenal Buraq, Mahkluk yang Mengantarkan Nabi Muhammad SAW Melakukan Isra Miraj
Sosoknya menampar realitas hari ini, di mana banyak pemimpin enggan bertindak tegas terhadap pelanggaran hukum, apalagi jika pelakunya dari keluarga sendiri. Ratu Shima membuktikan bahwa hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu bahkan terhadap darah dagingnya.
Kontributor : Dinar Oktarini