Kado Hari Santri 2025: Pemprov Jateng Buka Beasiswa S1-S2, Santri Bisa Kuliah Gratis hingga Jepang

Jateng luncurkan beasiswa S1-S2 untuk santri & pengasuh pesantren, dalam & luar negeri. Prioritaskan kedokteran, STEM, studi Islam, & vokasi.

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 22 Oktober 2025 | 10:32 WIB
Kado Hari Santri 2025: Pemprov Jateng Buka Beasiswa S1-S2, Santri Bisa Kuliah Gratis hingga Jepang
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi saat memperingati hari santri pada Selasa (21/10/2025) malam. [Istimewa]
Baca 10 detik
  • Gubernur Jateng Ahmad Luthfi luncurkan program beasiswa S1-S2 untuk santri & pengasuh.
  • Beasiswa mencakup kuliah dalam dan luar negeri di bidang strategis seperti kedokteran & saintek.
  • Program ini adalah bagian dari inisiatif "Pesantren Obah" untuk memajukan 5.570 pesantren.

SuaraJawaTengah.id - Kabar gembira bagi ribuan santri di Jawa Tengah. Tepat pada malam peringatan Hari Santri Nasional 2025, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi memberikan "kado" istimewa berupa peluncuran program beasiswa bagi santri dan pengasuh pesantren untuk jenjang S1 hingga S2, baik di dalam maupun luar negeri.

Peluncuran program strategis ini dilakukan langsung oleh Gubernur Ahmad Luthfi bersama Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen di tengah gema selawat dalam acara "Jateng Bersholawat" di Alun-alun Kabupaten Kudus, Selasa (21/10/2025) malam.

"Malam ini, dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Provinsi Jawa Tengah me-launching program prioritas, bahwa santri pesantren berikut pengasuhnya akan mendapatkan beasiswa dari provinsi," kata Ahmad Luthfi dengan lantang, menandai dimulainya era baru bagi pendidikan kaum santri di wilayahnya.

Peluang Emas: Dari Kedokteran hingga Kuliah di Jepang

Baca Juga:Tiket Kapal Selangit, Warga Karimunjawa 'Menjerit' Minta Status Kepulauan Demi Subsidi ala Batam

Program ini bukan sekadar bantuan biasa. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tampaknya serius ingin mencetak santri profesional yang tidak hanya mumpuni dalam ilmu agama, tetapi juga unggul di bidang-bidang strategis yang krusial bagi masa depan bangsa.

Bekerja sama dengan Lembaga Fasilitasi dan Sinergitas Pesantren (LFSP), beasiswa ini membuka peluang emas yang sangat luas. Berikut rinciannya:

  • Beasiswa S1 Dalam Negeri: Meliputi biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) penuh dari semester 1 hingga 8 di berbagai universitas di Jawa Tengah. Jurusan yang menjadi prioritas adalah kedokteran, pertanian, sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM), serta studi keislaman.
  • Beasiswa Vokasi dan S1 Luar Negeri: Kesempatan langka bagi santri untuk menempuh pendidikan sains dan teknologi di negara-negara maju seperti Turki, India, Jepang, Korea Selatan, dan China. Fasilitasnya pun lengkap, mencakup biaya kuliah, biaya hidup, visa, asuransi, hingga tiket pesawat pulang-pergi (PP).
  • Beasiswa S2 Dalam Negeri: Tersedia untuk bidang keislaman, humaniora, dan saintek, memberikan kesempatan santri untuk melanjutkan ke jenjang pascasarjana.

Wujud Nyata Program Pesantren Obah

Langkah progresif ini merupakan realisasi dari program prioritas Pemprov Jateng periode 2025-2030 yang bertajuk "Pesantren Obah". Tujuannya jelas: mendukung 5.570 pesantren di Jawa Tengah agar lebih dinamis, mandiri, dan berdaya saing tinggi.

"Beasiswa tidak hanya dilakukan kepada pendidikan formal di dalam negeri tetapi termasuk di luar negeri. Dengan program yang namanya Pesantren Obah, 5.570 pesantren di Jawa Tengah akan kita openi," tegas Luthfi.

Baca Juga:Jawa Tengah Siap Jadi Pusat Logistik! KAI Bangun Dry Port Raksasa di Batang

Melalui "Pesantren Obah", Luthfi berharap pesantren tidak lagi hanya dipandang sebagai pusat pendidikan akhlak dan spiritual. Lebih dari itu, pesantren didorong menjadi pusat inovasi, ilmu pengetahuan, dan pilar kemandirian ekonomi umat.

"Pesantren juga mempunyai daya sosial dalam menciptakan santri yang bisa bermasyarakat, apalagi menjadi garda terdepan dalam rangka pembangunan," tambahnya.

Peluncuran beasiswa di momen Hari Santri ini dinilai sangat tepat. Menurut Ahmad Luthfi, ini adalah bentuk penghargaan tertinggi atas kontribusi historis para santri.

"Resolusi jihad tanggal 22 Oktober 1945, di mana para kiai dan para santri telah membela tanah air dengan tetesan darah dan perjuangan. Tidak salah kalau hari ini kita memperingati hari santri dengan berselawat," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak