Profil Asih Winarni, GKR Pakubuwono XIII Hangabehi dan Ibu dari Gusti Purbaya

Setelah wafatnya Paku Buwono XIII, sorotan tertuju pada Gusti Purbaya. Ibunda, GKR Pakubuwono XIII Hangabehi (Asih Winarni), punya peran besar

Budi Arista Romadhoni
Senin, 10 November 2025 | 11:26 WIB
Profil Asih Winarni, GKR Pakubuwono XIII Hangabehi dan Ibu dari Gusti Purbaya
Mediang Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi (tengah) dan GKR Pakubuwono XIII Hangabehi (Asih Winarni). [Mettanews]
Baca 10 detik
  • Asih Winarni, permaisuri PB XIII, berperan penting menjaga budaya, keluarga, dan harmoni Keraton.
  • Ia mendidik Gusti Purbaya dengan nilai Jawa, membentuk karakter santun dan siap jadi pewaris takhta.
  • Keteguhan dan perannya sebagai ibu serta permaisuri menjadikannya figur perempuan Jawa berpengaruh.

4. Penanam Nilai Budaya Jawa Pada Masa Awal 2000-an

Ketika Paku Buwono XIII mulai bertakhta pada 2004, kehidupan keluarga keraton memasuki masa penting di tengah perkembangan zaman.

Asih Winarni menjadi figur yang memastikan bahwa nilai budaya keraton tetap ada dalam pendidikan anak-anaknya.

Ia menanamkan unggah ungguh, budi pekerti halus, bahasa kraton, dan cara hidup keluarga bangsawan sejak awal 2000-an. Nilai-nilai inilah yang kemudian melekat pada Gusti Purbaya, yang dikenal publik sebagai pribadi halus, santun, dan berwibawa.

Baca Juga:5 Langkah Adat Penunjukan Pakubuwono XIV di Keraton Kasunanan Surakarta

5. Peran Besar dalam Kematangan Gusti Purbaya Menjelang Penobatan Tahun 2022

Pada 27 Februari 2022, Paku Buwono XIII menobatkan Gusti Purbaya sebagai Putra Mahkota. Keputusan itu menandai kesiapan sang putra bungsu untuk menjadi penerus takhta.

Kesiapan tersebut merupakan hasil proses panjang yang tidak terlepas dari peran besar Asih Winarni. Sebagai ibu, ia mendampingi perjalanan batin, disiplin, dan pendidikan budaya yang perlu dimiliki seorang calon raja.

Ia menjadi sosok yang memastikan bahwa putranya memiliki fondasi karakter yang kuat sebelum memasuki babak baru sebagai pewaris tahta.

6. Perempuan yang Menjalani Dinamika Keraton Selama Dua Dekade

Baca Juga:5 Fakta Menarik KGPAA Hamangkunegoro, Kandidat Terkuat Putra Mahkota Keraton Surakarta Naik Takhta

Sejak awal masa pemerintahan Paku Buwono XIII pada 2004 hingga wafatnya pada 2025, Keraton Surakarta mengalami berbagai dinamika internal.

Perselisihan legitimasi, perbedaan pandangan dalam keluarga besar, dan tantangan tata kelola tradisional menjadi kenyataan yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan keraton.

Asih Winarni menjalani semua dinamika itu dengan keteguhan perempuan Jawa. Ia tetap menjaga keharmonisan keluarga, memastikan anak-anaknya, termasuk Gusti Purbaya, tumbuh dalam situasi yang stabil meski tekanan publik kerap muncul.

7. Menyaksikan Masa Duka Setelah Wafatnya Paku Buwono XIII

Pada 2 November 2025, Paku Buwono XIII wafat dalam usia 77 tahun. Asih Winarni merasakan kehilangan besar sebagai permaisuri dan pendamping hidup raja selama lebih dari dua dekade.

Namun di tengah duka tersebut, ia juga harus menyaksikan putranya memasuki masa transisi besar dalam keraton. Prosesi pemakaman yang direncanakan pada 5 November 2025 menjadi penanda awal dari fase baru dalam kehidupan keluarga raja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini