- Kasus viral kehilangan tumbler KRL memicu debat mengenai prosedur *lost and found* dan etika media sosial.
- Sejarah tumbler berawal dari wadah alami prasejarah hingga era logam yang mendukung portabilitas.
- Inovasi botol vakum pada akhir abad ke-19 menjadi dasar tumbler modern yang kini bergeser jadi simbol gaya hidup.
SuaraJawaTengah.id - Beberapa hari terakhir media sosial ramai membahas kasus penumpang kereta yang kehilangan tumbler di KRL.
Unggahannya viral karena menuding petugas KAI sebagai pihak yang mengambil barang tersebut, sampai memunculkan isu pemecatan sebelum akhirnya klarifikasi resmi menjelaskan bahwa hal itu tidak benar.
Kejadian ini memicu debat besar tentang prosedur lost and found, etika publik dalam menghakimi di media sosial, dan betapa sebuah benda sederhana seperti tumbler bisa memicu reaksi emosional luas ketika hilang.
Kasus ini sekaligus menunjukkan bagaimana tumbler sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan banyak orang, bukan hanya wadah minum biasa.
Baca Juga:Berhasil Bina Wujudkan Kabupaten/Kota Sehat, Pemprov Jateng Raih Penghargaan Swasti Saba
Ketika benda ini hilang, ada nilai personal, fungsional, dan emosional yang ikut lenyap. Viral ini semakin memperkuat fakta bahwa tumbler bukan sekadar tren gaya hidup, tetapi memiliki makna dan peran yang besar dalam keseharian modern.
Berikut fakta menarik seputar tumbler yang bersumber dari YouTube dan berbagai sumber lainnya.
1. Awal perjalanan tumbler dimulai dari masa prasejarah
Sebelum manusia mengenal logam, wadah air dibuat dari bahan alami seperti tempurung kelapa, kulit hewan, bambu, atau batu berongga.
Pada masa itu, wadah minum tidak berkaitan dengan gaya hidup. Ia adalah penentu hidup atau mati ketika manusia berburu atau berpindah tempat. Air harus dibawa, atau mereka tidak bisa bertahan.
Baca Juga:10 Kuliner Legendaris Pemalang yang Wajib Dikunjungi Akhir Pekan Ini
2. Peradaban kuno mengenal versi awal botol
Ketika masyarakat mulai menetap dan mengenal teknik kerajinan, muncul wadah dari tanah liat dan gerabah di Mesopotamia, Mesir kuno, Cina, dan Lembah Indus.
Wadah ini digunakan untuk menyimpan air, susu, minyak, serta anggur. Inilah bentuk awal botol buatan manusia, meski masih berat, mudah pecah, dan sulit dibawa untuk perjalanan jauh.
3. Zaman logam menjadi titik penting dalam sejarah tumbler
Ketika manusia memasuki era logam, wadah dari perunggu, tembaga, dan besi mulai digunakan. Wadah menjadi lebih kuat dan tahan lama. Konsep portable mulai terbentuk.
Sejak saat itu manusia memahami bahwa wadah minum harus tangguh dan dapat dibawa dalam perjalanan jauh. Inilah fondasi ide tumbler yang kita kenal hari ini.