- Sebuah kanal YouTube otomotif merilis daftar sepuluh mobil bekas di bawah Rp100 juta yang berisiko menimbulkan biaya perawatan tinggi.
- Beberapa mobil bermasalah pada komponen vital seperti sistem mesin common rail, transmisi dual clutch, dan kelistrikan.
- Calon pembeli, khususnya pemula, diimbau menghindari model tersebut karena biaya perbaikan tak terduga dan kelangkaan suku cadang.
SuaraJawaTengah.id - Memiliki mobil pribadi kini menjadi dambaan banyak keluarga di kota-kota besar Indonesia untuk menunjang mobilitas.
Namun, dengan harga mobil baru yang terus meroket, pasar mobil bekas dengan harga di bawah Rp 100 juta menjadi primadona yang sangat menggiurkan.
Sayangnya, di balik label harga yang ramah di kantong, ada jebakan yang bisa membuat kantong Anda jebol. Tidak semua mobil bekas murah layak dipinang.
Sebaliknya, beberapa di antaranya justru berpotensi "bikin boncos" karena biaya perawatan dan perbaikan yang tak terduga.
Baca Juga:5 Mobil Mirip Alphard yang Lebih Murah Tapi Tetap Mewah
Sebuah ulasan dari kanal YouTube otomotif FUSE BOX belum lama ini merilis daftar 10 mobil bekas yang wajib masuk daftar hitam, terutama bagi para pembeli mobil pertama yang minim pengalaman.
Mobil-mobil ini terkenal memiliki penyakit kronis yang sulit dan mahal untuk disembuhkan.
Berikut adalah daftar mobil bekas di bawah Rp100 juta yang sebaiknya Anda hindari agar tidak menyesal di kemudian hari.
Deretan Mobil dengan Masalah Mesin dan Suku Cadang Mahal
Kategori pertama diisi oleh mobil-mobil yang terkenal dengan masalah fundamental pada sektor mesin dan ketersediaan komponen yang langka serta mahal.
Baca Juga:8 Mobil Paling Irit BBM di Indonesia yang Bikin Isi Dompet Aman Terkendali
- Chevrolet Captiva Diesel (2008-2012): SUV gagah asal Amerika ini ternyata menyimpan masalah serius. Captiva diesel dikenal "penyakitan" pada sistem common rail, injektor, hingga turbo yang rentan rusak. Biaya perbaikannya sangat tinggi, diperparah dengan langkanya bengkel umum yang mau menanganinya.
- Ford Fiesta: Hatchback ini memang menawarkan sensasi berkendara yang menyenangkan. Namun, transmisi matic dual clutch miliknya adalah bom waktu yang siap meledak. Selain itu, masalah overheat sering menghantui karena suhu kerja mesin yang tinggi, membuatnya tersiksa di tengah kemacetan. Harga suku cadangnya pun jauh lebih mahal dibanding mobil Jepang sekelasnya.
- Proton Exora: MPV asal Malaysia ini unggul dalam hal kelapangan kabin dan fitur, bahkan ada varian turbo. Namun, mesin berkode CPro CPS-nya dikenal tidak tahan banting. Keluhan umum meliputi performa menurun, mesin cepat panas, hingga masalah kelistrikan. Parahnya lagi, suku cadangnya sulit dicari dan harga jual kembalinya anjlok.
- Geely Panda: Tampilannya yang imut dan harganya yang super murah mungkin menggoda, tapi kualitasnya sangat diragukan. Selain mesin yang kurang bertenaga dan build quality seadanya, masalah terbesar Geely Panda adalah suku cadang yang nyaris mustahil ditemukan. Sekali rusak, mobil ini berpotensi hanya menjadi pajangan garasi.
Waspadai Transmisi Rewel dan Kelistrikan Sensitif
Kelompok kedua adalah mobil-mobil dengan reputasi buruk pada sistem transmisi otomatis dan kelistrikan yang sering bermasalah.
- Chevrolet Aveo Gen 2 & Spark (2010): Duo Chevrolet ini kompak memiliki masalah pada transmisi otomatis yang sering slip dan tidak responsif. Kondisi ini diperburuk oleh hengkangnya Chevrolet dari Indonesia, yang membuat suku cadang orisinal menjadi barang langka dan mahal.
- Nissan Grand Livina L10: MPV keluarga favorit ini punya dua titik lemah: overheat dan transmisi matic. Masalah panas berlebih sering disebabkan oleh radiator bocor atau kipas lemah. Sementara itu, transmisi otomatisnya yang "jeduk" atau delay seringkali harus turun mesin (overhaul) dengan biaya yang menguras tabungan.
- Nissan Serena C26: Meskipun menawarkan kenyamanan kelas atas, transmisi CVT Serena C26 sangat sensitif dan butuh perawatan ekstra. Sistem kelistrikan canggihnya seperti AC digital, pintu geser elektrik, dan speedometer digital juga rawan mengalami error.
- Kia Picanto & Hyundai i10 (2008-2012): Dua city car asal Korea Selatan ini berbagi masalah yang sama, yaitu transmisi otomatis yang lemot dan rawan slip. Masalah lain yang sering dikeluhkan adalah sistem AC yang kurang dingin dan kaki-kaki yang ringkih.
Ulasan tersebut menegaskan bahwa mobil-mobil dalam daftar ini sangat tidak direkomendasikan bagi pemula karena risiko perbaikan mahal yang terus-menerus. Menghindarinya bisa menyelamatkan Anda dari kerugian finansial dan stres akibat harus bolak-balik ke bengkel.