- Video viral menunjukkan Exco PSSI Khairul Anwar bersama Johar Lin Eng, terpidana kasus mafia bola, di Purwodadi, Grobogan.
- Momen ini diduga terkait safari politik Khairul Anwar untuk meraih dukungan dalam pemilihan Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah.
- Kehadiran Johar Lin Eng mengancam narasi reformasi PSSI dan memicu kritik publik terhadap integritas federasi saat ini.
SuaraJawaTengah.id - Sebuah video amatir yang merekam detik-detik kebersamaan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Khairul Anwar dengan Johar Lin Eng, terpidana kasus mafia bola, viral di media sosial dan memicu kegemparan di kalangan pencinta sepak bola nasional.
Rekaman tersebut menjadi pukulan telak bagi narasi reformasi yang digaungkan PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir.
Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun X (sebelumnya Twitter) @BosPurwa pada 30 November 2025. Dalam unggahannya, akun tersebut secara gamblang mempertanyakan integritas federasi.
"Rekaman safari politik Exco @PSSI Khairul Anwar dan yes... lagi-lagi muncul bareng Johar Lin Eng. Sosok yang pernah di-lifetime banned karena kasus mafia bola," tulis akun tersebut.
Baca Juga:Tarkam Piala Bupati Semarang Ricuh, PSSI Jateng Lakukan Investigasi
Video itu menunjukkan Khairul Anwar dan Johar Lin Eng bersama sejumlah orang lainnya di luar sebuah bangunan yang diidentifikasi sebagai Cafe Cangkir di Purwodadi, Grobogan. Momen tersebut diduga kuat merupakan bagian dari rangkaian safari politik Khairul Anwar untuk menggalang dukungan jelang pemilihan Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Tengah.
Kehadiran Johar Lin Eng, yang seharusnya dilarang beraktivitas seumur hidup di lingkungan sepak bola, sontak menjadi sorotan utama. Ia adalah figur sentral dalam skandal pengaturan skor yang dibongkar Satgas Antimafia Bola Polri beberapa tahun lalu, yang membuatnya dijatuhi sanksi berat oleh PSSI dan hukuman pidana.
Kecurigaan publik semakin menguat karena rekam jejak hubungan keduanya. Khairul Anwar diketahui pernah menjadi kuasa hukum Johar Lin Eng saat menghadapi proses hukum terkait kasus match-fixing. Fakta ini menimbulkan spekulasi bahwa safari politik ini bukan sekadar lobi biasa, melainkan upaya "rekonstruksi jaringan lama" seperti yang disindir dalam unggahan @BosPurwa.
"Terus gimana nih, Pak @ErickThohir? Katanya PSSI era baru, bersih dari mafia — kok EXCO nya gandeng mafia yang dulu bikin hancur sepak bola kita. Publik cuma nanya... Ini bagian reformasi atau justru rekonstruksi jaringan lama?" lanjut cuitan tersebut.
![Tangkapan layar unggahan video yang menunjukan Exco PSSI bersama Johar Lin Eng. [X/@BosPurwa]](https://media.suara.com/pictures/original/2025/12/02/43312-exco-pssi-bersama-johar-lin-eng.jpg)
Kontroversi ini meledak di tengah persaingan ketat antara Khairul Anwar dan petahana Yoyok Sukawi dalam bursa pemilihan Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah.
Baca Juga:Bahas Naturalisasi, Yoyok Sukawi Pertanyakan Cara PSSI Beri Iming-iming ke Pemain
Dukungan dari para pemilik suara, yakni Askab dan Askot, menjadi kunci kemenangan. Namun, strategi Khairul dengan melibatkan figur kontroversial seperti Johar justru menjadi bumerang yang menyeret isu ini ke level nasional.
Bagi publik, video ini adalah ujian sesungguhnya bagi kepemimpinan Erick Thohir. Komitmennya untuk "membongkar tuntas" dan membersihkan PSSI dari anasir mafia kini dipertaruhkan. Diamnya PSSI atas insiden ini dianggap dapat mencederai kepercayaan publik yang baru mulai pulih.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Khairul Anwar maupun PSSI pusat yang memberikan klarifikasi terkait rekaman video yang telah menampar wajah federasi tersebut.