SuaraJawaTengah.id - Terdakwa kasus suap Dana Alokasi Khusus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (DAK APBN-P) Kabupaten Purbalingga dan Kebumen, Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan membantah keterangan saksi.
Pernyataan tersebut disampaikan usai kesaksian dari mantan Bupati Kebumen Yahya Fuad dan mantan Bupati Purbalingga Tasdi dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Semarang, Jawa Tengah, Rabu (27/3/2019).
Didampingi pengacaranya Elsa Syarief, Politikus PAN tersebut membantah satu persatu keterangan para saksi terutama pada keterangan saksi Yahya Fuad dan Tasdi.
"Saya tdak pernah terima proposal, baik proposal di meja saya atau saat jam kerja di DPR," kata Taufik Kurniawan.
Baca Juga: Salman Khan Jalani Ibadah Umrah?
Taufik juga membantah tidak pernah meminta komitmen fee dari DAK Kabupaten Kebumen sebesar lima persen dari Rp 100 miliar yang disetujui lewat APBN-P 2016.
Taufik berargumen jika APBN-P 2016 telah diputuskan pada 28 Juni 2016, sedangkan proposal DAK Kabupaten Kebumen ada di Sekretariat Banggar DPR satu bulan setelah APBN-P diketok sah.
"Janji fee lima persen saya keberatan yang mulia, saya tidak pernah meminta itu, APBNP itu diketok 28 Juni, padahal proposal diterima sebulannya, pada 29 Juli di Sekretariat Banggar DPR," sanggah Taufik di hadapan majelis hakim.
"Jadi sebenarnya proposal (DAK Kebumen) itu tak ada pengaruh terhadap keputusan APBNP pada DAK yang diajukan Kebumen," lanjut Taufik.
Taufik juga membantah keterangan saksi mantan Bupati Purbalingga Tasdi yang menyatakan terjadi pertemuan di Pendopo Purbalingga, terkait pembicaraan besaran nilai DAK APBN-P Purbalingga sebesar Rp 50 miliar.
Baca Juga: Begini Cara Xiaomi Sindir Huawei P30 di Media Sosial
Menurut Taufik, kedatangannya di Pendopo Purbalingga dalam rangka reses sebagai anggota DPR pada konstituennya.
Berita Terkait
-
Hasto Kristiyanto Persoalkan Sprindik, Hakim Sebut Pimpinan KPK Berwenang Delegasikan Kewenangan
-
Asas Nebis in Idem Gagal Selamatkan Hasto Kristiyanto dari Kasus Suap PAW, Ini Penjelasan Hakim
-
Sepakat Bebaskan Ronald Tannur, Hakim PN Surabaya Pakai Istilah Satu Pintu
-
Hasto Jadi Tersangka, Febri Diansyah Diperiksa KPK! Ada Apa dengan Kasus Harun Masiku?
-
Bantah Ada Unsur Politik, Jaksa Tegaskan Kasus Hasto Kristiyanto Murni Penegakkan Hukum
Tag
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
Terkini
-
Semarang Diprakirakan Hujan Ringan, Warga Diimbau Waspadai Cuaca Tak Menentu
-
RKB Bela Sufmi Dasco: Tuduhan Terkait Judi Online Tak Masuk Akal dan Rugikan DPR
-
KUR BRI Dukung Warung Bu Sum Sate Kere Beringharjo Terus Tumbuh dan Lestari
-
Kisah Horor Rumah Sakit di Purwokerto: Banyak Hantu Menyerupai Dokter?
-
Lonjakan Trafik Idulfitri Capai 87,7 Persen di Jateng, Kebumen Tertinggi Penggunaan Jaringan Indosat