Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 24 April 2019 | 17:38 WIB
Perahu nelayan bersandar di salah satu kawasan Perairan Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (24/4/2019). [Suara.com/Teguh Lumbiria]

SuaraJawaTengah.id - Dalam seminggu terakhir, nelayan di Cilacap, Jawa Tengah memilih tidak melaut. Mereka tidak berani melaut, lantaran gelombang di perairan selatan Jawa Tengah cukup tinggi.

"Sampai sekarang, ada banyak nelayan di Cilacap, terutama nelayan dengan kapal berukuran 5-10 GT (gross tonage) memilih untuk tidak melaut akibat gelombang tinggi. Ini sudah berlangsung sejak seminggu terakhir," kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap Sarjono, Rabu (24/4/2019).

Sarjono mengakui ada sejumlah nelayan yang sudah terlanjur melaut, namun karena gelombang tinggi diminta untuk sementara bertahan. Sehingga, mereka yang umumnya menggunakan kapal berukuran di atas 10 GT berusaha berlindung di tempat aman.

Dengan kondisi tersebut, secara otomatis, para nelayan tidak bisa mendapatkan penghasilan dari melaut.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG : Siaga Potensi Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter

Dalam keadaan itu, sebagian nelayan memilih memanfaatkan waktu untuk memperbaiki jaring dan peralatan melaut. Sedangkan nelayan lainnya, ada juga yang mencari pekerjaan lain untuk sementara waktu sampai dinyatakan aman untuk melaut.

"Untuk kebutuhan makan, mereka memanfaatkan pendapatan dari hasil melaut sebelumnya. Tapi kalau buruh nelayannya, yang tidak punya kapal, tentu mencari pendapatan lain. Jadi tetap bisa makan,” kata dia.

Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo mengakui hal tersebut. Bahwa ketinggian gelombang di perairan Cilacap hingga Samudera Hindia, untuk saat ini diperkirakan antara 2,5-4 meter.

"Ketinggian gelombang diperkirakan antara 2,5- 4 meter," kata Teguh Wardoyo saat dihubungi Suara.com, Rabu (24/4/2019).

Ketinggian gelombang itu, menurut dia diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Baca Juga: Topan Wutip di Pasifik, BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi Hingga 28 Februari

"Setidaknya sampai 26 April nanti, ketinggian gelombang diperkirakan masih sama," kata dia.

Load More