Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 04 Juni 2019 | 13:47 WIB
Rofik Asharudin, pelaku bom bunuh Diri Kartasuran di Pos Pengamanan Pertigaan Tugu Tani Kartasura dipindahkan ke Rumah Sakit Prof Awaludin Djamin atau RS Bhayangkara, Kota Semarang, Jawa Tengah. (Antara)

SuaraJawaTengah.id - Rofik Asharudi (22) pelaku bom bunuh diri di Pospam Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah selama ini dikenal mempunyai pribadi yang baik. Selain sering mengaji, Rofik juga diketahui sering melaksanakan ibadah salat berjamaah di masjid.

Masjid yang sering didatangi Rofik berjarak tidak jauh, lebih kurang 200 meter dari rumahnya di Kranggan, Wirogunan, Kartasura. Tetangga Rofik, Sri Rohani (49) mengatakan pria lulusan MAN 2 Solo itu sering juga ikut pengajian yang diadakan di masjid.

"Selain rajin salat berjamaah di masjid, dia juga sering ikut pengajian. Di rumah juga rajin mengaji," terang Sri kepada Suara.com, Selasa (4/6/2019).

Perilaku yang cukup baik di mata Sri itulah yang membuatnya terkejut ketika Rofik ternyata menjadi pelaku bom bunuh diri di depan Pospam, Kartasura. Selama ini, Rofik juga tidak pernah lepas dari membaca kitab suci Alquran.

Baca Juga: Pelaku Bom Bunuh Diri Kartasura Bekerja Sebagai Penjual Gorengan

"Aktivitas sehari-hari selama tidak bekerja ya membaca Alquran. Siang dan malam dia selalu membaca Alquran. Kadang membaca sendiri, kadang juga dengan ayahnya," tambah Sri.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua RT 001/RW 02, Joko Suwanto. Menurut Joko, sebelumnya sosok Rofik memang orang yang cukup baik. Dia sangat rajin salat berjamah.

"Dulu dia rajin sekali salat berjamaah di masjid. Tapi setelah berjualan gorengan di Solo, semuanya menjadi berubah," ungkap Joko.

Kontributor : Ari Purnomo

Baca Juga: Bomber Bunuh Diri Kartasura Rofik Asharudin Gunakan Bom Pinggang

Load More