Lelang itu satu-satunya harapan, pasalnya dari lelang aset yang sudah terjadi oleh bank penjamin hutang Nyonya Meneer, yakni Bank Papua sudah melakukan lelang dengan nilai puluhan miliar. Namun tak tahu kemana uang tersebut dibagikan.
Kabar itu dia tunggu selama kurang lebih 1,5 tahun, hingga mendapatkan informasi 72 merek dagang tersebut laku hanya dilelang sebesar Rp 10,25 miliar, pada Januari 2019 lalu. Nilai yang kecil untuk ukuran industri jamu yang eksis satu abad.
Batinnya menjerit dan kecewa, seolah tak terima namun kenyataan tak bisa ditampik. Tentu, nilai itu menurutnya tak mampu menutup kewajiban perusahan yang memiliki hutang kreditor sebesar Rp 160 miliar.
"Infonya bernilai Rp 200 miliar kalau izin 72 merek dagang yang kedaluarsa itu diperpanjang. Kami menyayangkan sekali, harusnya itu diperpanjang dulu agar nilainya bisa lebih dari Rp 10,25 miliar," katanya.
Baca Juga: Diprotes, 72 Merek Dagang Nyonya Meneer Hanya Dihargai Rp 10 Miliar
Belum hilang kekecewaan atas rendahnya nilai lelang 72 merek dagang tersebut, Joko dikejutkan beredarnya info lowongan kerja di PT Nyonya Meneer.
Info loker itu tersebar di beberapa media sosial, lengkap dengan pamflet mencantumkan sejumlah posisi jabatan pekerjaan.
Pamflet lowongan pekerjaan itu ada sekira sebelum bulan puasa. Tercantum di lowongan kerja PT Nyonya Meneer untuk beberapa posisi seperti HRD, Marketing, Administrasi, Apoteker, dan posisi lainnya.
Untuk memastikan kebenaran lowongan pekerjaan tersebut, beberapa kawan termasuk pengacara kelompoknya menelepon kontak yang tertera di pamflet tersebut. Hasilnya, pihak yang ditelepon membenarkan.
"Teman sama Bu Yeti (pengacara) juga mengecek di sana dengan pura-pura tanya loker, ternyata benar. Harusnya dalam posisi pailit tidak boleh buka lowongan karena dengan karyawan lama belum beres," katanya.
Baca Juga: Mantan Bos Nyonya Meneer Gugat Bank karena Rumahnya Dilelang
Kekinian, pihaknya hanya menunggu kabar atas perpanjangan izin merek dagang di Kemenkumham.
Berita Terkait
-
Kreditur Jalin Koordinasi Intensif dengan Pemerintah untuk Atasi Masalah Utang Sritex
-
Sikap Bos BNI soal Kredit Macet Rp375 Miliar "Nyangkut" di Sritex: Kami Nurut Aja!
-
Sritex Pailit, BNI Usul Bentuk Panitia Kreditor
-
Sritex: Jejak Utang Sindikasi Rp5,5 Triliun hingga Pailit
-
Putusan Pailit Berbuntut Panjang, Nasib Buruh Sritex Makin Tak Jelas
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Deretan Tablet Redmi Terbaru 2024 dan Spesifikasinya
-
Diskon BRImo hingga Cashback Meriahkan OPPO Run 2024
-
Survei Pilkada Kota Semarang: Yoyok-Joss Unggul Tipis atas Agustina-Iswar
-
Jokowi Sampai Turun Gunung ke Semarang, Optimis Luthfi-Yasin Menang di Pilgub Jateng
-
Dramatis! Evandro Brandao Jadi Pahlawan, PSIS Curi Poin di Kandang Persik Kediri