"Ya sekali naik minimal Rp 150 ribu. Bisa lima tamu, mentok enam tamu. Seminggu dapat hasil diatas pekerja UMR lah," katanya.
Hitungan itu dikala normal, namun saat terjadi lonjakan pengunjung. Mau tak mau dia harus melayani tamu-tamu yang kadung datang di lokalisasi.
"Tapi kalau ramai bisa delapan sampai 15 tamu semalam. Lumayan semalam bisa dapat tiga jutaan," katanya.
Mengenai siapa saja yang pernah mendapat servis kenikmatan ranjangnya, Eni mengakui umumnya semua pria yang berduit baik pekerja swasta, mahasiswa, atau orang umum lainnya.
"Tapi ada juga kok sebagian itu anggota Polri atau TNI," ungkapnya.
Pendapatan Eni pun bisa bertambah. Tak hanya sebatas jasa servis kenikmatan ranjangnya. Tamu karaoke juga dia layani dengan memandu lagu.
"Tarif Rp 60 ribu per jam untuk karaoke. Per hari nyanyi karaoke dapat sekitar Rp 500 ribu, bersih. Belum untuk buat makan dan rokok itu," katanya.
Dari penghasilan tiap transaksi syahwat dan pemandu lagu, Eni dan para pekerja seks lainnya harus berbagai untung dengan sang mucikari atau mami.
"Setiap transaksi ranjang kasih ke mucikari Rp 30 ribu. Karaoke per jam dapat Rp 60 ribu, dipotong mami Rp 20 ribu, untuk operator lagu per jam kasih Rp 5 ribu. Sisanya buat pribadi," katanya.
Baca Juga: Mereka yang Mengais Rezeki dari Efek Bisnis Esek-esek Sunan Kuning
Setiap bulan Eni mengaku bisa mengantongi pendapatan minimal Rp 7 juta. Namun begitu, menurutnya angka tersebut dianggap masih kurang untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
"Per bulan kadang lebih, kadang tidak. Bisa sampai Rp 7 jutaan. Ya itu kurang lah sebenarnya," katanya yang pernah bercerai karena diselingkuhi pasangannya.
Kurangnya penghasilan dalam mencukupi kebutuhan keluarga, ditambah rencana Pemkot Semarang menutup lokalisasi membuat Eni was-was. Penutupan lokalisasi dinilai dia terlalu spontan dan akan merepotkan warga binaan Resosialisasi Argorejo untuk mendapatkan pekerjaan baru.
"Cari kerja baru susah, kerja itu kan harus pakai ijazah, semua yang ada di sini itu tidak punya ijazah. Ijazah saya juga hilang," katanya yang hanya lulus Sekolah Dasar.
Namun begitu, dia siap menerima kenyataan jika memang lokalisasi Sunan Kuning ditutup selamanya. Secara pribadi dia menerima namun meminta pemerintah untuk memberikan jaminan.
"Kalau dikasih modal dan kios saya siap secara pribadi jika ditutup. Kalau hanya uang lima juta kurang, ada hutang juga," katanya.
Berita Terkait
-
Mereka yang Mengais Rezeki dari Efek Bisnis Esek-esek Sunan Kuning
-
PSK Sunan Kuning Bakal Dapat Pesangon Rp 5,5 Juta Dari Pemkot Semarang
-
Sunan Kuning Ditutup, Pengelola Resos: WPS Jangan Dibuat Sengsara
-
Jadi Sarang PSK, Lokalisasi Sunan Kuning Bakal Ditutup Sebelum Agustusan
-
Makam Ulama Sunan Kuning yang Terpinggirkan Popularitas Lokalisasi
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Polisi Ungkap Pembunuhan Advokat di Cilacap, Motif Pelaku Bikin Geleng-geleng
-
UPZ Baznas Semen Gresik Salurkan Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Terdampak Bencana Banjir di Sumbar
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
-
7 Destinasi Wisata Kota Tegal yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
Gaji PNS Naik Januari 2026? Kabar Gembira untuk Abdi Negara