Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 19 Juni 2019 | 08:30 WIB
Suasana Resosialisasi Argorejo atau Lokalisasi Sunan Kuning di Kota Semarang tampak lengang. [Suara.com/Adam Iyasa]

Pendapatan Eni pun bisa bertambah. Tak hanya sebatas jasa servis kenikmatan ranjangnya. Tamu karaoke juga dia layani dengan memandu lagu.

"Tarif Rp 60 ribu per jam untuk karaoke. Per hari nyanyi karaoke dapat sekitar Rp 500 ribu, bersih. Belum untuk buat makan dan rokok itu," katanya.

Dari penghasilan tiap transaksi syahwat dan pemandu lagu, Eni dan para pekerja seks lainnya harus berbagai untung dengan sang mucikari atau mami.

"Setiap transaksi ranjang kasih ke mucikari Rp 30 ribu. Karaoke per jam dapat Rp 60 ribu, dipotong mami Rp 20 ribu, untuk operator lagu per jam kasih Rp 5 ribu. Sisanya buat pribadi," katanya.

Baca Juga: Mereka yang Mengais Rezeki dari Efek Bisnis Esek-esek Sunan Kuning

Setiap bulan Eni mengaku bisa mengantongi pendapatan minimal Rp 7 juta. Namun begitu, menurutnya angka tersebut dianggap masih kurang untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.

"Per bulan kadang lebih, kadang tidak. Bisa sampai Rp 7 jutaan. Ya itu kurang lah sebenarnya," katanya yang pernah bercerai karena diselingkuhi pasangannya.

Kurangnya penghasilan dalam mencukupi kebutuhan keluarga, ditambah rencana Pemkot Semarang menutup lokalisasi membuat Eni was-was. Penutupan lokalisasi dinilai dia terlalu spontan dan akan merepotkan warga binaan Resosialisasi Argorejo untuk mendapatkan pekerjaan baru.

"Cari kerja baru susah, kerja itu kan harus pakai ijazah, semua yang ada di sini itu tidak punya ijazah. Ijazah saya juga hilang," katanya yang hanya lulus Sekolah Dasar.

Namun begitu, dia siap menerima kenyataan jika memang lokalisasi Sunan Kuning ditutup selamanya. Secara pribadi dia menerima namun meminta pemerintah untuk memberikan jaminan.

Baca Juga: PSK Sunan Kuning Bakal Dapat Pesangon Rp 5,5 Juta Dari Pemkot Semarang

"Kalau dikasih modal dan kios saya siap secara pribadi jika ditutup. Kalau hanya uang lima juta kurang, ada hutang juga," katanya.

Load More