Informasi ukur jarak oleh sekolah yang tidak sesuai
Koordinator Tim Pengembang PPDB SMA Jawa Tengah menyebut terlemparnya 39 calon siswa yang mendaftar online di SMAN 4 Semarang sampai ke Wonogiri disebabkan faktor informasi ukur jarak oleh sekolah yang tidak sesuai.
"Menyebabkan internal sistem juga bermasalah, gara-gara sekolah ukur jarak yang tidak pas dan tidak sesuai," beber Jasman, saat ditemui di Posko PPDB SMA di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayan Jateng, Jumat (5/7/2019).
Namun begitu, adanya komplain aduan para orang tua siswa, pihaknya mengaku sudah memperbaiki sistem jarak zonasi.
"Sudah kami tangani, sistem langsung kami perbaiki, otomatis akan tertata sendiri oleh sistem," tuturnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Sulistyo menambahkan, dua kemungkinan penyebab terlemparnya siswa ke zonasi yang jauh diantaranya pihak sekolah salah memberi informasi jarak atau operator yang salah memasukkan input jarak pada sistem.
"Sedang kita selidiki. Apakah keliru perhitungan jarak antara kelurahan dan zonasi, atau kesalahan pada operator sistemnya," katanya.
Pada perhitungan jarak, telah disepakati jika zonasi sekolah akan dihitung berdasar jarak kantor kelurahan. Bahkan untuk kevalidan jarak, siswa dianjurkan membandingkan antara jarak lapangan sesungguhnya dengan Google Map.
"Dihitung jarak rumah setiap calon siswa dan letak kantor kelurahan serta lokasi sekolah yang dituju. Bisa naik motor atau angkutan umum," ujarnya.
Baca Juga: Kontroversi Sistem Zonasi, Puluhan Orang Tua Siswa Gelar Aksi di Bandung
Pihaknya mengaku akan membenahi sistem zonasi yang berlangsung saat ini. Termasuk mengecek ulang hitungan jarak Kantor Kelurahan Gedawang dengan SMAN 1 Purwantoro Wonogiri, yang tertera 5 KM di dalam sistem PPDB.
"Secara logika itu tidak mungkin bisa nyelonong masuk Wonogiri, kita cek dulu yang salah di sekolahnya atau operator sistemnya," terangnya.
Kontributor : Rambiga
Berita Terkait
-
PPDB SMP di Depok, Masih Banyak Orangtua yang Datang ke Sekolah Jam 4 Pagi
-
Tidak Dapat Sekolah di Kota Solo, Orang Tua Siswa Geruduk Posko PPDB
-
Kontroversi Sistem Zonasi, Puluhan Orang Tua Siswa Gelar Aksi di Bandung
-
Palsukan Data Domisili, Puluhan Calon Siswa SMA di Jateng Dicoret dari PPDB
-
Protes PPDB Online SMA, Warga Solo Gelar Aksi Seorang Diri
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Para Perantau Bangun Kampung Halaman
-
Geser Oleh-Oleh Jadul? Lapis Kukus Kekinian Ini Jadi Primadona Baru dari Semarang
-
10 Nasi Padang Paling Mantap di Semarang untuk Kulineran Akhir Pekan
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako bagi Masyarakat dalam Program BRI Menanam Grow & Green
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan