Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 09 Agustus 2019 | 13:57 WIB
Sejumlah warga mengambil air di aliran sungai yang alami kekeringan di Banyumas. [Suara.com/Teguh Lumbiria]

SuaraJawaTengah.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah hingga saat ini sudah menghabiskan 365 tangki air bersih untuk mengatasi kekeringan di wilayah.

Terhitung, wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Banyumas sudah melanda 28 desa. Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Ariono Poerwanto mengatakan, 28 desa terdampak kekeringan itu berada di 13 kecamatan.

Ketigabelas kecamatan itu meliputi, Patikraja, Sumpiuh, Karanglewas, Rawalo, Kalibagor, Jatilawang, Purwojati, Cilongok, Tambak, Kebasen, Gumelar, Somagede, dan Kecamatan Lumbir.

“Bantuan air bersih yang sudah disalurkan sebanyak 365 tangki atau 1.825.000 liter,” kata Ariono Poerwanto kepada Suara.com, Jumat (9/8/2019).

Baca Juga: Kekeringan Panjang, Warga Cianjur Salat Istisqa Minta Hujan Jumat Besok

Bantuan tersebut menyasar 27.292 jiwa yang terdiri atas 7.802 keluarga. Para penerima tersebut merupakan warga terdampak kekeringan di 28 desa tersebut.

Merujuk data BPBD, secara keseluruhan terdapat 71 desa/kelurahan di Banyumas yang rawan krisis air bersih. Desa tersebut tersebar di 17 kecamatan.

Untuk kemarau tahun ini BPBD Banyumas menyiapkan 1.000 tangki air bersih dengan kapasitas masing-masing 5.000 liter.

Kontributor : Teguh Lumbiria

Baca Juga: Kekeringan di Gunungkidul, Warga Terpaksa Jual Ternak untuk Beli Air Bersih

Load More