Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Senin, 12 Agustus 2019 | 16:30 WIB
Bendera bertuliskan kalimat tauhid berlatar belakang hitam dan putih terpasang di Masjid Baitul Makmur Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Minggu (11/8 - 2019). [Solopos/Indah Septiyaning W]

SuaraJawaTengah.id - Bendera bertuliskan kalimat tauhid masing-masing berlatar belakang hitam dan putih terpasang di Masjid Baitul Makmur Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, saat perayaan Idul Adha 1440 Hijriah, Minggu (11/8) akhir pekan lalu.

Pengibaran bendera itu identik dengan atribut Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), yakni organisasi yang telah dibubarkan pemerintah.

Berdasarkan pantauan Solopos.com—jaringan Suara.com, terdapat tiga bendera tauhid terpasang di atas bangunan masjid.

Dua bendera berlatar belakang hitam dan satu bendara berlatar belakang putih terpasang di sana.

Baca Juga: Telusuri Soal UASBN Pembakaran Bendera HTI, Disdik Garut Janji Ini

Bendara berlatar belakang hitam terpasang di kanan dan kiri, sedangkan satu bendera tauhid berlatar belakang putih terpasang di bagian tengah.

Munculnya dua bendera bertuliskan tauhid masing-masing berlatar belakang hitam dan putih selalu menuai kontroversi.

Hal ini karena atribut ini identik dengan HTI, organisasi yang telah dibubarkan pemerintah.

Camat Grogol, Bagas Windaryatno mengaku belum mengetahui adanya pengibaran bendera tauhid tersebut.

Namun demikian pihaknya akan melakukan koordinasi bersama jajaran Muspika untuk menyikapi pemasangan bendera tersebut.

Baca Juga: Reuni Akbar 212 Akan Sweeping Bendera HTI

"Saya akan tanyakan dulu ke takmir masjid setempat maksud pemasangan dan tujuannya apa. Termasuk akan saya tanyakan dulu itu bendera apa," katanya.

Load More