SuaraJawaTengah.id - Asap pekat menyembul dari gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Mojosongo, Solo, Jawa Tengah (Jateng) yang terbakar. Semakin hari, pekatnya asap semakin bertambah tebal.
Parahnya, asap ini turut berdampak pada warga yang tinggal di sekitar TPA. Terutama yang ada di Plesungan, Gondangrejo, Karanganyar.
Kondisi ini semakin parah sejak beberapa minggu terakhir. Bahkan, tidak sedikit kepala keluarga (KK) yang harus mengungsi akibat pekatnya asap sampah yang terbakar. Pun begitu masih banyak warga yang melakukan aktivitas di TPA.
Salah satunya adalah Sainem. Nenek berusia 56 tahun warga Ketekan, Plesungan, Gondangrejo, Karanganyar ini nekat mengais sampah di TPA. Meski kabut asap begitu tebal, bahkan Sainem seperti tidak begitu mempedulikannya.
Tak hanya itu, ia bahkan enggan mengenakan masker. Padahal, kabut asap begitu tebal dan membuat jarak pandang sangat terbatas. Sainem beralasan, jika dirinya mengenakan masker justru mengganggu.
"Kalau pakai masker itu malah ribet dan sulit bernapas. Jadi saya tidak mengenakannya," ucap Sainem saat ditemui Suara.com di lokasi TPA Putri Cempo, Senin (7/10/2019).
Sebagai gantinya, Sainem hanya menutup hidungnya menggunakan kaos bekas. Kaos itu dibalutkan dikepala dan menutup hidungnya. Menurutnya, dengan menggunakan kaos bekas lebih nyaman dibandingkan dengan mengenakan masker.
"Pernah juga merasa sesak napas, tapi ya mau gimana lagi. Ini sudah menjadi pekerjaan sehari-hari, " ucapnya.
Baca Juga: Sudah 3 Hari, Kebakaran di TPA Putri Cempo Tak Kunjung Padam
Selain Sainem, Ridwan (26) juga mengatakan hal yang sama. Petugas pembuang sampah dari Kelurahan Kerten Solo itu mengatakan, sejak terbakarnya TPA Putri Cempo begitu mengganggu aktivitas pembuangan.
"Pernah saya hampir tabrakan dengan dump truk, karena jarak pandang sangat terbatas. Dan saya tidak melihat ada truk yang melintas," katanya.
Terpisah Kasi Pengelolaan Sampah, Reni Cahyawati mengungkapkan, sampai saat ini luas lahan yang terbakar sudah mencapai 8 hektare. Selama ini petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Damkar terus bahu membahu untuk melakukan pemadaman.
"Kami terus berupaya untuk melakukan pemadaman, dengan menyemprot kawasan yang terbakar. Dan itu terus kami lakukan bersama dengan Damkar Solo," ucapnya.
Kontributor : Ari Purnomo
Berita Terkait
-
Kebakaran TPA di Solo Tak Juga Padam, Sekolah Wajibkan Siswa Pakai Masker
-
Sapi TPA Putri Cempo Disebut Mengandung Timbal, Permintaan Langsung Anjlok
-
Terindikasi Mengandung Timbal, Daging Sapi TPA Putri Cempo Malah Digemari
-
Daging Sapi Pemakan Sampah di TPA Putri Cempo Mengandung Logam Berat
-
Dampak Kebakaran Sampah TPA Putri Cempo, Siswa SD Plesungan Gunakan Masker
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Toyota Rush vs Daihatsu Terios, 7 Fakta Penting yang Bikin Banyak Orang Salah Pilih
-
7 Mobil Matic Irit, Bandel, dan Minim Drama Buat Dipakai Harian
-
BRI Purwodadi Salurkan 1000 Paket Sembako di Grobogan, Sasar Warga Kurang Mampu Desa Pengkol
-
Rafinha Merapat ke PSIS: Strategi Jitu Laskar Mahesa Jenar Perkuat Lini Depan
-
5 Ciri Mobil Bekas yang Sebaiknya Tidak Dibeli Meski Harganya Menggiurkan