SuaraJawaTengah.id - Kasus penonaktifan Dosen Universitas Negeri Semarang (Unnes) Sucipto Hadi Purnomo kembali bergejolak. Setelah Sucipto menginginkan agar kasusnya diselesaikan secara akademik melalui debat terbuka, kini giliran Rektor Unnes Fathur Rokhman menjawabnya dengan bersedia jika ada yang memfasilitasi debat terbuka tersebut.
Ia mengatakan, sudah siap jika ada yang mengajak debat terbuka soal kasus tersebut. Menurutnya, debat sudah menjadi tradisi kajian ilmiah di program studi fakultas, lembaga penelitian hingga tingkat mahasiswa.
"Saat Sucipto diperiksa tidak menjawab pertanyaan mengapa dirinya mengunggah status yang ada di halaman media sosialnya. Ia menjawab kalau itu hak pribadi. Mungkin akan menjawab di acara debat ya," jelas Fathur saat dihubungi Suara.com, Selasa (18/2/2020).
Menurut Fathur, dinonaktifkannya Sucipto berawal saat Unnes mendapatkan surat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bahwa ada dosen Unnes atas nama Sucipto Hadi Purnomo yang telah diadukan oleh masyarakat pendukung Presiden Joko Widodo.
"Akhirnya, dari pihak Unnes yang terdiri dari Jurusan, Fakultas dan Tim Binap menindaklanjutinya," katanya.
Sementara itu, lanjutnya, untuk persoalan hukum sudah terdapat prosedur hukum dimana sanksi yang diberikan kepada Sucipto sudah sesuai dengan peraturan pemerintah untuk Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Kami komitmen membangun Unnes kampus yang merdeka dengan SDM unggul berkarakter. Termasuk cerdas bermedia sosial tanpa hoax dan hate speech," paparnya.
Seperti diketahui, Dosen Unnes Sucipto Hadi Purnomo dinonaktifkan secara tiba-tiba karena dianggap menyebarkan ujaran kebencian terhadap Presiden Joko Widodo. Sebelumnya, ia mengatakan akan sangat senang jika kampus dapat memfasilitasi untuk debat terbuka pada kasus yang menjeratnya.
Kontributor : Dafi Yusuf
Baca Juga: Pakar Linguistik UGM: Dosen Unnes yang Dinonaktifkan Cenderung Hina Jokowi
Berita Terkait
-
Pakar Linguistik UGM: Dosen Unnes yang Dinonaktifkan Cenderung Hina Jokowi
-
Dosen Unnes Penghina Jokowi Buka Suara: Buntut Kasus Plagiat
-
Nasib Terkini Dosen Unnes Penghina Jokowi saat Lawan Prabowo
-
Senat UGM Dilaporkan Rektor Unnes Ke Komnas HAM, Terkait Kasus Plagiat
-
Dugaan Plagiasi, Dewan Kehormatan UGM Periksa Rektor Unnes
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Libur Nataru Lebih Tenang, Pertamina Siagakan Motorist, hingga Serambi MyPertamina
-
Pemprov Jateng Pulangkan 100 Warga Terdampak Banjir Sumatera
-
Danantara dan BP BUMN Hadirkan 1.000 Relawan, Tegaskan Peran BUMN Hadir di Wilayah Terdampak
-
Turunkan Bantuan ke Sumatera, BRI Juga akan Perbaiki dan Renovasi Sekolah
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina