SuaraJawaTengah.id - Lantaran kesulitan mencari alat-alat medis, destinasi wisata bersejarah Lawang Sewu Kota Semarang dan Museum Kereta Ambarawa di Kabupaten Semarang terpaksa ditutup. Langkah tersebut dilakukan untuk menyikapi penyebaran Virus Corona di Jawa Tengah yang semakin meluas.
Manajer Museum Lawang Sewu dan Indonesia Railway Museum Trisna Cahyani mengatakan, pihaknya sudah mencari alat medis berupa masker dan bahan antiseptik untuk kesehatan karyawan dan pengunjung.
"Daripada nanti risiko nyawa dan kesehatan pengunjung terancam, mending kita 'lockdown' saja dua wisata tersebut," jelasnya saat dihubungi Suara.com, Senin (16/3/2020).
Meski sudah lockdown, karyawan Lawang Sewu dan Museum Kereta Ambarawa tetap masuk. Kebijakan tersebut dilakukan untuk menjaga dan membersihkan tempat-tempat yang sering dikunjungi oleh wisatawan agar tetap steril.
Baca Juga: Pemprov Jateng Kecolongan, Satu Penumpang Colombus Masuk Daftar PDP Corona
"Untuk karyawan tetap masuk. Nanti, kalau tidak ada yang jaga kan juga risiko. Selain itu, karyawan yang masuk bisa membersihkan tempat-tempat yang kotor," katanya.
Apalagi, lanjutnya, di Lawang Sewu juga pernah dikunjungi para penumpang turis kapal MV Colombus, yang diketahui salah satunya saat ini sedang dirawat di RSUP Kariadi. Pasien tersebut juga berstatus pasien dalam pengawasan.
"Memang kemarin itu ada banyak turis yang datang dari Australia menggunakan kapal MV Colombus. Turis dari Inggris katanya sedang dirawat di RSUP Kariadi," paparnya.
Berdasarkan laporan hari ini (Senin, 16/3/2020), sudah ada puluhan wisatawan Lawang Sewu yang terpaksa kembali pulang karena Lawang Sewu lockdown. Ia memperkirakan, jumlahnya akan meningkat.
"Rata-rata wisatawan Lawang Sewu kalau hari aktif itu 1.200-4.000 per hari. Belum lagi di Museum Ambarawa," tuturnya.
Baca Juga: Observasi ABK Dua Kapal Pesiar Rampung, Misi Selanjutnya: Grand Princess
Untuk waktu lockdown, ia belum bisa memastikan lamanya. Namun, pihaknya akan menyesuaikan dengan intruksi Pemprov Jateng dan Pemkot Semarang. Hal ini dilakukan untuk kepentingan bersama.
Berita Terkait
-
Meriahnya Kirab Budaya Dugderan Sambut Ramadan di Semarang
-
Korupsi Meja Kursi SD, Wali Kota Semarang dan Suami Diciduk KPK
-
Dibui Bareng Suami Gegara Korupsi, Mbak Ita Raih Upeti Rp2,4 M dari Iuran Sukarela Pegawai Bapenda Semarang
-
Ditahan KPK, Ini Potret Mbak Ita dan Suami Pakai Rompi Oranye dan Tangan Diborgol
-
Kompak Tersangka, Walkot Semarang Mbak Ita dan Suami Resmi Ditahan KPK
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
'Siiiu' Ala Zahaby Gholy, Ini Respon Cristiano Ronaldo Usai Selebrasinya Dijiplak
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
Terkini
-
Jateng Menuju Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Luthfi Genjot Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025
-
One Way Lokal di Tol Salatiga-Kalikangkung Dihentikan: Puncak Arus Balik Lebaran 2025 Terlewati
-
Berkat BRI, Peluang Ekspor bagi Gelap Ruang Jiwa Terbuka Makin Lebar
-
Sejak Ikut dalam UMKM EXPO(RT), UMKM Unici Songket Silungkang Kini Tembus Pasar Internasional
-
Asal-Usul Penamaan Bulan Syawal, Ternyata Berkaitan dengan Unta