SuaraJawaTengah.id - Pemerintah Kabupaten (Wonogiri meminta warga tak mengandalkan benda atau hal-hal mistis untuk menangkal virus corona covid-19, yang tengah mewabah.
Pasalnya, sampai saat ini masih ada orang di Wonogiri yang menggunakan akik atau akar bahar sebagai jimat untuk tolak bala corona.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo, tidak menampik masih banyak orang mempercayai kekuatan benda berbau mistis seperti jimat untuk tolak bala corona.
Jimat Tolak Bala Corona
Dia menegaskan, jimat tidak mempan untuk tangkal atau tolak bala virus corona yang menyebar di Wonogiri.
Menurut Bupati Jekek, virus corona hanya dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup bersih, sehat, dan melaksanakan imbauan pemerintah, bukan dengan jimat khusus tolak bala corona.
Jekek menegaskan lebih baik warga rutin mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun dari pada merapal mantra.
Selain itu, tinggal di rumah juga lebih efektif memutus rantai penularan virus corona daripada pergi ke tempat yang dianggap wingit.
“Jangan pula percaya informasi yang belum bisa diketahui kebenarannya seputar Covid-19. Contohnya informasi virus hanya bisa menginfeksi pada pukul 18.00 WIB sampai 06.00 WIB, karena siang virus mati akibat terkena sinar matahari. Itu menyesatkan. Persebaran virus itu tak mengenal waktu dan tempat, sehingga pancegahan mesti dilakukan setiap saat,” terang Bupati Jekek seperti diberitakan Solopos.com—jaringan Suara.com, Rabu (1/4/2020).
Baca Juga: Krisis Virus Corona, Tisu Toilet Umum Ini Dipasangi Jimat agar Tak Dicuri
Perantau
Dia memahami saat ini warga resah karena banyak perantau pulang kampung. Tetapi dia meminta warga tidak memandang perantau sebagai pembawa virus. Meskipun mereka berasal dari wilayah terpapar Covid-19.
Menurutnya tidak seharusnya perantau diperlakukan berlebihan. Sebab orang yang sudah lama berdiam di Wonogiri pun tidak dijamin bebas dari infeksi Covid-19. Artinya bukan hanya perantau yang berpotensi terinfeksi.
Bupati Jekek menilai lebih baik masing-masing individu mencegah penularan. Bagi perantau secepatnya melapor kepada ketua rukun tetangga (RT) atau rukun warga (RW).
Selanjutnya memeriksakan diri ke puskesmas untuk mendeteksi dini. Setelah menjalani tahapan itu lebih baik di rumah.
Apabila mengalami gangguan kesehatan, seperti demam dan batuk, warga diharap segera melapor ke puskesmas agar ditangani lebih lanjut.
Berita Terkait
-
PLN Rampungkan Teknis Pembebasan Tagihan dan Diskon Listrik Pekan Ini
-
Perangi Corona dengan Konser Musik, Kapten Real Madrid Galang Dana Rp18 M
-
Tak Sangka Bebas Cepat karena Wabah Corona, 26 Napi di Padang Sujud Syukur
-
Mudik dari Jakarta karena Corona, Suami Dapati Istri Selingkuh dengan Kades
-
Ancaman Covid-19 Kembali Meningkat, AS Pakai Plasma Darah Obati Corona
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Polisi Ungkap Pembunuhan Advokat di Cilacap, Motif Pelaku Bikin Geleng-geleng
-
UPZ Baznas Semen Gresik Salurkan Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Terdampak Bencana Banjir di Sumbar
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
-
7 Destinasi Wisata Kota Tegal yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
Gaji PNS Naik Januari 2026? Kabar Gembira untuk Abdi Negara