SuaraJawaTengah.id - Sebuah pasar di Boyolali, Jawa Tengah langsung ditutup karena ada pedagang yang positif virus corona berjualan. Kepala Desa (Kades) Dibal, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Budi Setiono mengatakan Pasar Dibal akan ditutup sementara selama dua hari, Rabu (29/4/2020) dan Kamis (30/4/2020).
Hal itu berkaitan dengan upaya pencegahan persebaran virus corona karena anggota keluarga salah satu pasien positif virus corona asal Ngemplak berjualan di Pasar Dibal.
Diinformasikan sebelumnya, pasien ketujuh yang positif virus corona di Boyolali itu juga sempat ke Pasar Dibal sebelum hasil swab keluar. Informasi melalui keterangan tertulis dari aparat pemerintah desa setempat yang diterima Solopos.com, Selasa, pasien ketujuh positif virus corona itu berinisial MH, 56, warga Ngemplak.
Istri MH, W, diketahui berjualan di Pasar Dibal. Berdasarkan kronologi yang ditulis dalam laporan tersebut, Mh merasakan gejala sesak napas dan demam pada 21 April. Dia kemudian meminta diantar untuk periksa ke RS UNS Solo di Pabelan, Kartasura, Sukoharjo. Pada 22 April, MH mulai menjalani isolasi di RS UNS Solo.
Lalu pada 27 April, Mh dinyatakan positif virus corona. Hingga saat ini Mh masih dirawat di RS UNS Solo sementara istri dan tiga anaknya isolasi mandiri di rumah. Sehari-hari, istri MH berjualan pisang di Pasar Dibal, Ngemplak, Boyolali.
"Semalam sudah dilakukan penyemprotan disinfektan. Selama libur nanti juga akan disemprot lagi. Kami juga meminta kepada pedang untuk selalu memakai masker untuk pencegahan," kata Budi kepada Solopos.com (jaringan Suara.com), Selasa (28/4/2020).
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina. Ratri mengatakan ada tujuh kasus positif tepat di hari ke-88 pemantauan persebaran virus corona di Boyolali.
Terakhir, kasus tersebut terjadi pada laki-laki usia 56 tahun warga Ngemplak, dengan identitas MH. Menurut informasi awal, pria Ngemplak, Boyolali, yang positif virus corona itu sempat ke Pasar Dibal dan Pasar Legi Solo.
Ratri mengatakan awalnya pasien positif virus corona nomor 07 di Boyolali itu mengeluh diare pada 20 April lalu. Kemudian dia pergi periksa ke Puskesmas Ngemplak dan menjalani rawat jalan. Tetapi kondisi kesehatan yang bersangkutan tak kunjung membaik. Dia lantas memeriksakan diri ke RS UNS Solo.
Baca Juga: 9 Warga Boyolali Ditangkap Polisi karena Aniaya Penderita Gangguan Jiwa
"Tapi yang bersangkutan merasa tidak segera membaik kemudian pergi ke Rumah Sakit UNS sore harinya. Di sana [Rumah Sakit UNS] menjalani perawatan dua hari. Kemudian dilakukan pemeriksaan swab. Hasilnya muncul pada 25 April 2020. Kami diberi tahu tadi malam," kata Ratri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota
-
Bukan Cuma Sepak Bola! Intip Keseruan dan Kekompakan Jurnalis Semarang di Tiba Tiba Badminton 2025
-
7 Jalur Trek Lari di Purwokerto, Syahdyu untuk Melepas Penat dan Menjaga Kebugaran