SuaraJawaTengah.id - Kebutuhan pokok untuk keluarga yang menipis saat pandemi Corona atau Covid-19 membuat Wisnu (35) warga Kecamatan Genuk, Kota Semarang hanya bisa gigit jari karena menjadi pengangguran.
Pekerjaan pencari limbah bengkel yang selama ini digelutinya, praktis tak dapat dilanjutkannya. Lantaran banyak kawasan di Kota Semarang memilih lockdown mandiri sejak wabah corona menyebar di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut. Akibatnya, ia kesulitan mendapatkan limbah bengkel.
Pernah suatu ketika, ia terkurung di suatu daerah karena sedang lockdown. Akhirnya, Wisnu harus memutar balik melalui daerah lain agar bisa keluar.
"Pernah saya hampir tidak bisa keluar saat cari limbah bengkel di Kelurahan Tlogosari Kecamatan Pedurungan saat lockdown. Akhirnya, saya cari jalan keluar lain lewat tetangga desa," jelasnya saat ditemui Suara.com di Jalan Pahlawan Semarang, Jumat (15/5/2020).
Baca Juga: Miris! Kisah Aep Saepulloh 8 Tahun Tinggal di Kandang Domba
Jauh sebelum pandemik Corona mewabah, dalam sehari Wisnu bisa membawa pulang Rp 90 ribu setiap harinya. Namun, sejak adanya pandemik banyak daerah lockdown. Pun akhirnya, ia tak dapat bekerja.
"Paling sedikit itu Rp 70 ribu dalam satu hari, kalau penghasilan rata-rata ya Rp 90 ribu dalam satu hari. Namun, saat ini saya hanya bisa gigit jari kasihan keluarga saya," katanya.
Khawatir keluarga akan kelaparan, akhirnya ia memutuskan banting stir menjadi penukar uang. Sembari berharap banyak warga yang menukarkan uang jelang lebaran Hari Raya Idulfitri.
Pekerjaan tersebut merupakan satu-satunya yang bisa ditekuninya saat ini. Apalagi mencari pekerjaan saat pandemik Corona bukanlah perkara yang mudah.
"Mau bagaimana lagi, keluarga kebutuhannya setiap hari. Kalau saya tidak kerja ya tidak bisa makan. Apalagi saat ini lagi sulit mencari pekerjaan. Laku tak laku pokoknya yang penting sudah berusaha," ujarnya.
Baca Juga: Kisah 'Manusia Karung' Kota Semarang yang Pasrah di Tengah Pandemi Corona
Seperti hari ini, belum satupun orang yang menukarkan uang yang ada di genggamannya. Padahal, nasib tiga anaknya yang masih kecil-kecil ada di pundaknya.
Berita Terkait
-
Percepat Pengentasan Kemiskinan, Kemensos Jalin Sinergi Dengan Kemendagri
-
Bos BP Taskin Ajak Semua Pihak Bersatu Lawan Kemiskinan dan Kelaparan
-
Pengangguran Meningkat, Menaker Mau Buat Job Fair Setiap Minggu
-
Budiman Sudjatmiko: Pengentasan Kemiskinan Lebih dari Sekadar Bansos
-
Angka Pengangguran Rawan Bertambah Imbas R-Permenkes Produk Tembakau
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
-
Hore! Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 10% Sepanjang Libur Nataru
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
-
Bye-Bye Jari Bertinta! 5 Tips Cepat Bersihkan Jari Setelah Nyoblos
-
MIND ID Siap Guyur Investasi Rp267 Triliun Hingga 2029
Terkini
-
Ahmad Luthfi-Taj Yasin Unggul di Hitung Cepat, Sudaryono Puji Pasukan Samurai dan Jangkrik, Apa Itu?
-
Andika-Hendi Menang Telak di TPS Sendiri, Unggul Jauh dari Luthfi-Yasin!
-
Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang: Oknum Polisi Ditahan, Proses Hukum Dijamin Berjalan Transparan
-
Pilgub Jateng 2024: Ahmad Luthfi-Taj Yasin Menang 100 Persen di TPS Ini
-
Pilkada Jateng 2024: Cagub Andika Perkasa Coblos di Menit-menit Terakhir, Hendi Optimistis