Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Selasa, 23 Juni 2020 | 17:38 WIB
Ilustrasi (Istimewa)

Namun, apa jadinya jika sebuah pesta pernikaham menyisakan kenangan buruk? menjadi klaster korona yang mengerikan, dan berbuah malapetaka misalnya?

Itulah yang terjadi pada sebuah pesta pernikahan warga Kelurahan Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah, berujung maut.

Pernikahan tersebut digelar tanpa menerapkan protokol pencegahan virus corona.

Wali Kota Semarang Hendrar Pribadi membeberkan, ada klaster baru pasien positif corona yang disebabkan karena pesta pernikahan.

Baca Juga: Pernikahan Berujung Maut di Semarang, Takmir Masjid Ikut Terpapar Corona

Berdasarkan informasi yang dia dapatkan, ibu mempelai meninggal, sementara sang ayah kritis lantaran covid-19, setelah pernikahan anaknya.

“Kemarin saya mendapatkan informasi, memang ada klaster baru yang sudah memakan korban keluarga pengantin,” terang Hendrar Pribadi, Senin 22 Juni 2020 dikutip dari suaracom.

Selain itu, adik pengantin juga dikabarkan meninggal seusai berjuang melawan covid-19. Bukan cuma itu saja, takmir masjid yang digunakan sebagai tempat akad pernikahan juga terinfeksi covid-19.

“Jadi penyebarannya sangat cepat ya. Tidak hanya keluarganya, melainkan takmir masjid yang digunakan untuk akad pernikahan juga ikut terinfeksi covid-19,” ucapnya.

Karena ditemukan banyak warga yang positif covid-19, akhirnya tracing diperluas. Hasil tracking terakhir menunjukkan, data yang mengagetkan.

Baca Juga: Pernikahan Berujung Petaka usai Puluhan Tamu Kena Corona dan 4 Berita Lain

Sebanyak 30 warga yang datang ke pesta pernikahan diketahui positif covid-19.

Load More