SuaraJawaTengah.id - Radio Republik Indonesia Pusat atau RRI memutuskan menutup kantor sementara di daerah zona merah corona. Di antaranya di Surabaya, Solo dan Makassar.
Ini menyusul ada puluhan pegawai RRI di Surabaya positif corona, ini membuat RRI menutup kantornya di zona merah wabah corona mulai, Selasa (14/7/2020) hari ini.
Hal itu dikatakan Dirut RRI M. Rohanuddin. Dia menjelaskan siaran RRI di daerah itu dialihkan dari Jakarta.
“Mengingat perebakan virus corona di daerah-daerah zona merah, maka mulai hari Selasa, saya akan perintahkan supaya RRI Makassar, RRI Solo, RRI Surabaya, RRI Palembang, RRI Samarinda, dan beberapa lainnya yang memang sangat mengkhawatirkan karena berada di zona merah; saya perintahkan agar di-lockdown semua. Seluruh siaran programa 1, programa 2 dan programa 4 akan ditiadakan. Untuk sementara mereka semua harus merelai RRI programa 3 yang ada di Jakarta, yang memang memiliki program yang diperuntukkan penanganan Covid-19,” kata Rohanuddin saat dihubungi Senin malam.
Kebijakan ini diambil setelah 54 staf RRI di Surabaya, Jawa Timur, dalam uji usap atau swab test pertama diketahui positif mengidap virus corona. Sebenarnya stasiun RRI di Surabaya sejak 27 Juni sudah menghentikan seluruh kegiatan dan berencana akan beroperasi kembali pada 13 Juli.
Terlebih setelah uji usap kedua pada 6 Juli, yang hasilnya diketahui pada 7 Juli, menunjukkan seluruh staf negatif Covid-19. Tetapi hasil lain atas swab test pertama muncul pada 11 Juli, dan menunjukkan 54 staf positif Covid-19.
“Sebenarnya kabarnya sangat simpang siur karena pada swab test tahap pertama yang dilakukan pada seluruh staf, hasilnya tidak keluar karena alatnya rusak dan sebagainya. Itu informasi yang dilaporkan Kepala Stasiun RRI Surabaya kepada saya. Tes berikutnya menunjukkan 100 persen negatif. Teman-teman di sana sudah berbahagia. Tetapi kemarin (12/7/2020) saya juga mendapat laporan bahwa dari hasil swab test pertama sebenarnya ada 54 orang yang positif. Makanya hari ini dilakukan swab test kembali dan pengumumannya 1-2 hari ini. Semoga ada kabar gembira,” tutur Rohanuddin.
Dia mengklaim selama ini RRI telah menerapkan dengan ketat protokol kesehatan sebagaimana yang disampaikan otorita berwenang. Antara lain dengan melakukan pemeriksaan suhu tubuh, kewajiban mengenakan masker dan memastikan tersedianya penyanitasi tangan atau hand-sanitizer di tempat-tempat strategis yang banyak dilalui orang seperti elevator dan ruang siaran.
“Terutama ruang siaran, karena tertutup dan digunakan oleh banyak orang. Mereka adalah gate keeper atau teman di garis depan,” tegas Rohanuddin.
Baca Juga: RRI Tutup Kantor di Zona Merah Corona, Alihkan Siaran dari Jakarta
Ia membantah laporan yang beredar tentang adanya stasiun-stasiun RRI yang masih beroperasi tanpa mengindahkan protokol kesehatan. Termasuk yang masih melakukan apel pagi setiap hari Senin.
“Nomor telepon saya ini bisa diakses oleh seluruh staf RRI. Silahkan lapor jika ada yang tidak menjalankan protokol kesehatan, atau justru menerapkan kebijakan yang aneh-aneh, karena ini soal yang sangat penting dan genting,” tegasnya.
Dari berbagai sumber diketahui bahwa ada sedikitnya tujuh staf RRI Surabaya yang positif tertular virus corona sejak beberapa bulan lalu dan diminta menjalankan proses karantina setelah keluar dari rumah sakit. Namun informasi itu tidak disampaikan kepada publik karena alasan privasi.
Menurut data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Indonesia, hingga hari Senin (13/7/2020) diketahui ada 16.877 kasus virus corona di provinsi Jawa Timur, termasuk lebih dari 50 kasus di RRI.
Dalam penjelasan tertulis untuk pers disebutkan bahwa Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Jawa Timur dr. Kohar Hari Santoso menduga jumlah pekerja media yang terpapar ini lebih besar lagi. “Mungkin lebih dari 50 orang, tracingnya ya rutin, dari lingkaran satu akan dievaluasi lebih jauh lagi,” ujarnya pada wartawan di Surabaya.
Jawa Timur adalah propinsi dengan jumlah kasus virus corona tertinggi di Indonesia, disusul DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan.
Berita Terkait
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Mengenal Virus Corona Varian Nimbus, Penularan Kasus Melonjak di 13 Negara
-
7 Fakta Kenaikan Kasus COVID-19 Dunia, Thailand Kembali Berlakukan Sekolah Daring
-
Pasien COVID-19 di Taiwan Capai 41.000 Orang, Varian Baru Corona Kebal Imunitas?
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
Terkini
-
Kudus di Ujung Tanduk: Menteri LHK Ancam Sanksi Berat Imbas TPA Berbahaya di Atas Tebing
-
Peran BRILink Agen Hadirkan Akses Keuangan dan Pertumbuhan Usaha di Pelosok Desa
-
Gereja Blenduk Semarang Kembali Bersinar: Natal Perdana Pasca Revitalisasi
-
2 MPV Bekas Rasa Sultan, Rekomendasi Mobil Mewah di Bawah Rp100 Juta!
-
Jawa Tengah Diguyur Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Potensi Petir dan Angin Kencang Lokal