Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 27 Juli 2020 | 22:11 WIB
Situs diduga tangga kuno di gunung Sipandu Dieng. [Suara.com/Khoirul]

Dugaan ini selaras dengan legenda atau cerita turun temurun warga Dusun Bitingan Desa Kepakisan Kecamatan Batur Banjarnegara yang tinggal di lereng gunung Sipandu.

Sebagian mereka mempercayai wilayahnya dulu sebagai tempat pembuatan candi. Batu-batu alam dari curug Sirawe diangkut ke Dieng melalui gunung Sipandu. Jalur itu diyakini akses terdekat menuju Dieng meski harus mendaki gunung yang menjulang.

Jika benar situs yang ditemukan adalah tangga perosotan, kemungkinan itu dipakai untuk menarik batu dari Sirawe ke Dieng.

Di Dieng, batu-batu itu digunakan untuk membangun candi. Aryadi menilai masuk akal jika material pembentuk candi-candi di Dieng dipasok dari luar, termasuk dari Bitingan Desa Kepakisan.

Baca Juga: Dieng Diselimuti Embun Es, Wisatawan Jangan Lupa Bawa Perlengkapan Ini

Di Kompleks Curug Sirawe Dusun Bitingan, warga juga pernah menemukan batu-batu candi, baik berukir maupun berbentuk balok. Warga juga pernah menemukan arca di tempat itu.

"Jalur tercepat ke Dieng memang lewat Gunung Sipandu ini,"katanya

Dalam laporan Belanda, kata Aryadi, situs Ondo Budho ada di empat sisi arah menuju Dieng. Di selatan telah ditemukan situs Ondo Budho, yakni di Siterus Desa Sikunang Kecamatan Kejajar Wonosobo.

Berbeda dengan situs di Sipandu, Situs Ondo Budho di Siterus masih lengkap dengan anak tangga. Jalur itu diduga sebagai akses pejalan kaki atau peziarah menuju Dieng yang menjadi pusat keagamaan di zaman Mataram kuno.

Selain situs Ondo Budho, kemungkinan masih banyak situs lain yang belum ditemukan atau hilang. Ini sesuai laporan Belanda yang menyebut ada 400 situs di Kawasan Dieng.

Baca Juga: Suhu Capai Minus 3 Derajat, Wisatawan Serbu Dieng Nikmati Fenomena Bun Upas

Kontributor : Khoirul

Load More