SuaraJawaTengah.id - Tempat kos di Kota Banjarnegara disalahgunakan untuk bisnis prostitusi. Ini terungkap dari hasil razia Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Banjarnegara, pada Kamis (30/7) lalu.
Kepala Satpol PP Banjarnegara Esti Widodo mengatakan semula pihaknya menerima aduan dari masyarakat yang mencurigai sebuah rumah kos di lingkungan mereka jadi tempat asusila.
Pihaknya menindaklanjuti laporan itu dengan menggelar razia di tempat kos berisi 15 kamar itu.
"Ada 15 kamar, yang terisi 14 kamar," katanya, Selasa (4/8)
Esti mengatakan dari 14 kamar yang terisi, 11 di antaranya dihuni perempuan, dan 3 penghuni lainnya berjenis kelamin laki-laki.
Meski demikian saat dilakukan razia tidak ada yang tertangkap basah sedang melakukan tindak asusila di dalam kamar.
Namun pihaknya tetap menginterogasi penghuni untuk mengklarifikasi laporan dari masyarakat. Dari pengakuan penghuni, kata Esti, mereka mengakui telah menyalahgunakan kamar kos untuk tindakan asusila.
"Umurnya kisaran 20 tahunan," katanya
Untuk mendapatkan pelanggan, mereka memasarkannya melalui media sosial. Menurut Esti, di antara mereka ada yang berperan sebagai penyedia jasa sekaligus menawarkan temannya kepada pelanggan.
Baca Juga: Vernita Syabilla Kasus Prostitusi, Nunung Dicerai karena Narkoba
Untuk sekali kencan, mereka mengenakan tarif kisaran Rp 500 ribu.
Setelah terjadi kesepakatan dengan pelanggan, tindakan asusila biasanya dilakukan di tempat kos atau tempat lain di luar.
Esti mengatakan, para penghuni kos punya profesi beragam dalam kesehariannya, mulai Sales Promotion Girl (SPG) hingga karyawan di lembaga keuangan swasta.
"Ada juga yang tidak bekerja,"katanya
Pihaknya belum menemukan adanya keterlibatan pemilik kos dengan bisnis prostitusi ini. Sebab lokasi kos bertarif Rp 350 ribu perbulan itu dengan tempat tinggal pemilik memang terpisah.
Sementara pihaknya menyimpulkan adanya keteledoran pemilik kos yang tidak selektif menerima calon penghuni kamar. Sehingga disalahgunakan untuk tempat berbuat maksiat. Pihaknya selanjutnya melakukan pembinaan terhadap mereka agar tidak meneruskan bisnis haramnya.
Berita Terkait
-
Rocky Gerung Sebut Jokowi Lakukan Prostitusi Politik di Istana
-
Nanda Persada Kaitkan Prositusi dengan Selebriti Kurang Terkenal
-
Vicky Shu Kena Imbas Kasus Prostitusi yang Menyeret Vernita Syabilla
-
Kronologi Penangkapan Vernita Syabilla Terkait Dugaan Kasus Prostitusi
-
Dipesan Pengusaha, Polisi Ungkap Tarif Vernita Syabilla Seharga Rp 30 Juta
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
130 Tahun BRI, Konsisten Tumbuh Bersama Rakyat dan Perkuat Ekonomi Inklusif
-
10 Tempat Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Borobudur Mawayang: Sujiwo Tejo dan Sindhunata Hidupkan Kisah Ambigu Sang Rahvana
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik