SuaraJawaTengah.id - Usianya sudah 90 tahun. Namun ingatan Kapten Sanjoto, veteran pejuang kemerdekaan, belum pudar saat menceritakan detik-detik penggerebekan petinggi PKI DN Aidit di sebuah rumah di Jalan Belimbing, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Di hadapan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang menyambanginya pada, Rabu (18/8/2020) pagi, Kapten Sanjoto dengan lugas menceritakan momen menegangkan itu.
Ketika mendapat perintah menggerebek rumah yang diketahui jadi tempat singgah gembong PKI itu saat masa pelarian, ia tidak menemukan DN Aidit.
Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 1969, ia mendapat hadiah dari komandannya dengan diberikan rumah itu kepadanya.
Kondisi rumah saat itu, kata Kapten Sanjoto, rusak parah. Di dinding terdapat peta yang ditujukan bagi pengikut petinggi PKI DN Aidit untuk kabur.
"Setelah itu saya kan tinggal di hotel. Karena saya perwira, jadi tinggal di hotel. Komandan saya kemudian memberikan rumah itu kepada saya. Rumahnya rusak parah, kemudian saya dandani dan tempati sejak tahun 1969," ujar Kapten Sanjoto.
Pengawal Para Pahlawan
Selain menceritakan momen penggerebekan gembong PKI DN Aidit, Kapten Sanjoto juga memperlihatkan foto-foto masa mudanya saat masih akti menjadi tentara.
Termasuk saat bertugas mengawal para pahlawan, mulai dari Presiden Soekarno hingga Jenderal Ahmad Yani.
Baca Juga: Kerja Lebih dari 12 Jam, ABG Dipaksa Berpakaian Seksi dan Dipeluk Tamu
"Saya juga pernah ditugaskan untuk mengawal Panglima Besar Jenderal Soedirman. Saat itu ditandu untuk menyeberang jalan poros Wonogiri-Ponorogo. Itu di jalan banyak tentara Belanda, sampai aman hingga Jenderal Besar Soedirman bertemu Bung Karno," cerita Kapten Sanjoto.
Tak Layak Huni
Di usia senjanya kini, Kapten Sanjoto hanya berharap bisa mendapat kejelasan status dari rumah tersebut.
Ya, selama bertahun-tahun, ia bersama keluarganya tinggal di rumah yang tak jelas statusnya itu.
Ia sempat mengurus hak atas rumah itu sejak 2004. Namun sampai sekarang belum jua ada kejelasan.
Di samping itu, kekinian rumah yang ditempati Kapten Sanjoto juga jauh dari kata layak. Meski sudah ditembok, tapi sering bocor saat hujan.
Berita Terkait
-
Saat Pesisir Tergerus, Bagaimana Karbon Biru Bisa Jadi Sumber Pemulihan dan Penghidupan Warga?
-
Keluarga Veteran di Matraman Tolak Pengosongan Rumah Rampasan Belanda: Bukan Rumah Dinas!
-
Kisah Perempuan Tambakrejo Bangun Ketangguhan Pesisir Lewat Olahan Mangrove
-
Tumbuh di Wilayah Rob, Peran Stimulasi di Tengah Krisis Iklim yang Mengancam Masa Depan Anak Pesisir
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota