SuaraJawaTengah.id - Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan munculnya semburan lumpur yang disebut bercampur gas beracun di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Semburan lumpur itu keluar pada Kamis (27/8/2020) pagi.
Dari informasi, semburan lumpur di Blora itu muncul di kawasan Oro-oro Kesongo, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora.
Dalam video yang beredar, sejumlah warga ketakutan dan lari pontang panting setelah semburan lumpur berwarna hitam kelam itu tiba-tiba bergumul makin membesar.
Warga dengan latar belakang suara perempuan yang merekam kejadian itu tampak teriak ketakutan.
Baca Juga: Bupati Blora Dicecar KPK Soal Aliran Uang Kasus Korupsi Pesawat di PT DI
"Ya Allah cepetan lari, cepetan, astaghfirullah," teriak seorang perempuan dalam video tersebut.
Dilansir dari Solopos.com (jaringan Suara.com), akibat semburan lumpur dan gas belerang itu, 19 ekor kerbau milik warga dilaporkan menghilang. Belasan kerbau itu diduga amblas ke dalam lumpur.
Selain kerbau, empat warga juga menjadi korban. Empat warga yakni Marno, Sukimin, Kadis, dan Warino harus dilarikan ke rumah sakit terdekat karena pingsan menghisap gas beracun dari letusan Oro-Oro Kesongo.
Salah seorang staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Agung, mengatakan letusan gas dan lumpur di Oro-Oro Kesongo itu terjadi sekitar pukul 05.00 WIB.
“Menurut keterangan saksi, saat itu warga tengah menggembalakan kerbau di lokasi. Tiba-tiba tanah bergetar dan mengeluarkan lumpu. Warga langsung berlari menyelamatkan diri, tanpa menghiraukan ternaknya,” ujar Agung.
Baca Juga: KPK Periksa Bupati Blora Kasus Korupsi Pesawat di PT Dirgantara Indonesia
Agung mengatakan, warga yang berlari menyelamatkan diri dari letusan lumpur, tak bisa menghindar dari asap belerang. Mereka pun menghirup asap tersebut dan pingsan.
“Warga yang pingsan langsung dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit terdekat. Alhamdulillah saat ini mereka sudah siuman dan dinyatakan sembuh,” imbuh Agung.
Agung mengatakan kawasan Oro-Oro Kesongo memang kerap mengeluarkan lumpur dan gas karena mengandung belerang di dalamnya.
Meski demikian, hal itu tak membuat warga sekitar khawatir untuk beraktivitas di lokasi itu.
Bahkan, kawasan itu kerap dijadikan tempat ritual untuk meminta pesugihan karena cerita mistis yang menyelimuti.
“Biasanya banyak warga yang datang ke lokasi buat cari pesugihan. Lokasinya mirip kayak Bledug Kuwu di Grobogan,” ujar Agung.
Berita Terkait
-
Helikopter TNI di Blora Mendarat Darurat di Persawahan, 10 Tentara Selamat
-
Detik-detik Heli TNI AD Mendarat Darurat di Persawahan Blora, Begini Kondisi 10 Orang di Dalamnya
-
Kisah Pratama Arhan, Anak Penjual Sayur Kini Jadi 'King' di Medsos dan Anak Kesayangan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia
-
Tingkatkan Ekonomi Rakyat, SIG Garap Pembangunan Jalan di Rembang dan Blora
-
Intip Wajah Baru Kawasan Dukuh Atas Usai Direvitalisasi
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Pengamat: Peran Jokowi dan Prabowo Kunci Kemenangan Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah
-
Kemenangan Jaguar di Pilwalkot Semarang: Strategi PDIP Didukung Logistik yang Besar
-
Kemenangan Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng: Analisis Faktor Dominan dan Dinamika Politik ke Depan
-
Semarang Diprakirakan Hujan Ringan, BMKG Imbau Warga Tetap Waspada
-
Ahmad Luthfi-Taj Yasin Unggul di Hitung Cepat, Sudaryono Puji Pasukan Samurai dan Jangkrik, Apa Itu?