SuaraJawaTengah.id - Kabar baik datang dari dunia pendidikan Jawa Tengah. Melalui dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) sebanyak 10 ribu siswa akan mendapatkan masing-masing Rp1 juta.
Meski demikian, beberapa persyaratan yang wajib dipenuhi oleh siswa jika ingin mendapatkan bantuan BSM diantaranya, dari keluarga miskin, masuk Basis Data Terpadu (BDT) dan rekomendasi asal sekolah.
"Jadi siswa miskin untuk mendapatkan BSM memang ada prosedurnya agar tidak salah data. Untuk itu kita antisipasi melalui BDT, " jelas Plt Dinas Pendidikan Jawa Tengah Padma Ningrum, Kamis (3/9/2020).
Untuk itu, dari masing-masing sekolahan harus merekomendasikan siswa yang membutuhkan bantuan BSM ke Dinas Pendidikan di tingkat kabupaten maupun kota. Dengan begitu, menurutnya siswa yang menerima dana BSM bisa tepat sasaran.
Baca Juga: Hore! Siswa Miskin di Jateng Dapat Bantuan Rp1 Juta
"Kalau sekolahan yang merekomendasikan bisa memantau langsung kan, jadi bisa tepat sasaran," ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk dana bantuan BSM yang pertama sebenarnya sudah cair di bulan Agustus 2020. Sebanyak 7000 siswa sudah menerima dana BSM dengan nominal Rp1 juta setiap siswa.
"Tahap pertama sudah kita lakukan, tinggal tahap kedua," katanya.
Untuk dana bantuan BSM tahap kedua, masih dalam membahasan. Pihaknya masih membahas beberapa perencanaan pencairan dana bantuan tahap kedua. Untuk tahap kedua sekitar 3 ribu siswa di Jateng akan mendapatkan bantuan dana BSM.
"Untuk tahap kedua masih dalam pembahasan, yang pasti sebelum tahun anggaran selesai," ucapnya.
Baca Juga: Sejumlah Remaja Terlibat Tawuran di Surabaya, Polisi Lerai Pakai Tembakan
Ia memperkirakan, sebanyak 10 ribu murid di sekolah swasta akan mendapatkan bantuan dengan rincian Rp1 juta setiap siswa. Sedangkan total anggaran BSM yang digelontorkan Pemprov Jateng Rp10 miliar.
"Jika dihitung anggarannya sama dengan tahun yang sebelumnya," ujarnya.
Untuk alokasi anggaran BSM sekolah swasta mendapatkan dana yang lebih besar dibanding dengan sekolah negeri. Hal itu menjawab beberapa sekolah swasta yang mau tutup karena pandemi.
"Sekolah swasta mendapatkan kuota 70 persen untuk bantuan BSM," imbuhnya.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
-
5 Daftar Student Exchange Buat Tahun 2025: Syarat, Benefit dan Deadline
-
Kampanye Akbar Pilwalkot Bima Ricuh, Seorang Pelajar Meninggal Ditikam Senjata Tajam
-
Debat Pilkada Jateng 2024 Rampung, KPU Ingatkan Masa Tenang!
-
Cara Daftar LPDP 2025: Simak Jadwal Pendaftaran dan Syaratnya
-
Klaim Kaesang Bilang 'Jateng Is Red' Kena Kritik: Harusnya Pelangi
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
Terkini
-
Wapres Gibran Dukung UMKM dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Semarang
-
Dari Tambakmulyo untuk Jateng: Mimpi Sanitasi Layak Menuju SDGs
-
Pengamat Nilai Program Pendidikan Gratis dan Rp300 Juta per RW dari Yoyok-Joss Realistis
-
Perebutan Suara NU: Luthfi-Yasin vs Andika-Hendi, Siapa Lebih Unggul?
-
Wapres Gibran Tinjau Program Makan Bergizi di SMKN 7 Semarang, Siswa Sambut Antusias