Budi Arista Romadhoni
Selasa, 29 September 2020 | 16:34 WIB
Keindahan Rumah Heritage Batik Keris yang berada di persimpangan Jalan Slamet Riyadi dan Perintis Kemerdekaan, Kota Solo. (Ayosemarang/Budi Cahyono)

“Mas Paundra ikut dalam proses konsep gedung ini. Seperti warna cat, pagar, pohon palem, dan adanya kolam air mancur. Seolah rumah ini berada di Eropa,” tutur Lina.

Rumah Heritage Batik Keris ini dibagi menjadi tiga bagian. Bagian utama atau Gedung A diperuntukkan sebagai tempat koleksi Batik Keris premium.

Lalu, bangunan kedua atau Gedung B yang ada di tengah adalah gerai Batik Keris untuk koleksi fesyen hingga produk-produk UMKM.

“Gedung B seperti halnya toko-toko Batik Keris pada umumnya. Display produk Batik Keris dan UMKM dari berbagai daerah. Sementara Gedung C diperuntukkan sebagai resto dan kafe yang menyediakan menu nusantara dan kopi lokal Indonesia,”pungkas Lina.

Direncanakan, gedung ini akan diresmikan pada 2 Oktober 2020, bertepatan dengan Hari Batik Nasional.  Merunut sejarah dari berbagai sumber, rumah tersebut pernah digunakan sebagai hunian bangsawan atau pejabat Belanda pada masa penjajahan. 

Tahun 1945 rumah ini dihuni oleh keluarga Sie Djian Ho yang merupakan kakek dari Handianto Tjokrosaputro, suami Lina Tjokrosaputro.

Sie Djian Ho seorang saudagar kaya penguasa bisnis penerbitan, perkebunan, serta pemilik pabrik es di Kota Solo.

Setelah merdeka bangunan ini diserahkan kepada Pemerintah Indonesia dan digunakan sebagai Gedung Veteran. Pemugaran besar-besaran dilakukan pada medio 1980-an, namun tidak mengubah bentuk asli bangunan.

Baca Juga: Yuk Belajar Batik Shibori, Bisa Mendatangkan Uang di Tengah Pandemi

Load More