SuaraJawaTengah.id - Polisi meringkus pelaku yang diduga melakukan penyerangan terhadap seorang warga Desa Lebeteng, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal saat sedang salat di musala.
Identitas terduga pelaku yang ditangkap yakni Muhamad Nur Yusuf, 41. Warga Desa Lebeteng itu saat ini sudah ditahan di Mapolres Tegal.
Kepala Satreskrim Polres Tegal AKP Heru Sanusi mengatakan, berdasarkan keterangan warga, pelaku mengalami gangguan jiwa. Namun penyidik tidak mengalami kesulitan saat melakukan pemeriksaan.
Karena itu, pelaku akan diperiksa lebih dulu di RSUD dr Soeselo, Slawi untuk memastikan kondisi kejiwaannya.
Baca Juga: Ganjar Ajak Pendemo Dangdutan, Lagu Losdol Cairkan Suasana
"Kami bawa ke RSUD dr Soeselo untuk diobservasi kejiwaannya. Mungkin sekitar minggu depan kita tunggu hasilnya," kata Heru, Selasa (13/10/2020).
Menurut Heru, setelah dilakukan pemeriksaan kondisi kejiwaannya, pelaku akan langsung dilakukan proses hukum.
"Saat ini prosesnya masih penyelidikan, tapi sudah siap kita naikan jadi penyidikan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang warga Desa Lebeteng, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal diserang orang tak dikenal saat sedang salat di musala setempat.
Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (5/10/2020) di musala Asshodiqin. Korban bernama Ruminah, warga RT 01 RW 01 Desa Lebeteng.
Baca Juga: Ganjar Akan Sampaikan Aspirasi Buruh Jateng ke Pemerintah Pusat
Perempuan berusia 60 tahun itu mengalami luka di bagian kepala dan harus mendapat tujuh jahitan usai terkena hantaman benda tumpul.
Ruminah menuturkan, penyerangan terjadi saat dia sedang salat sunah sembari menunggu azan subuh.
"Setelah sujud lalu berdiri rakaat kedua, tiba-tiba ada yang mukul dari belakang. Langsung terasa sakit dan berdarah," tutur dia.
Menurut Ruminah, saat itu kondisi musala masih sepi dari jemaah karena belum memasuki waktu salat subuh. Selain dirinya, terdapat seorang warga yang sedang mengaji di bagian shaf jemaah pria.
Ruminah mengaku tidak sempat melihat pelaku yang melakukan penyerangan karena langsung terjatuh dengan kondisi kepala berdarah. Setelah itu, dia langsung ditolong oleh warga dan dibawa ke bidan desa.
"Pelakunya saya tidak sempat lihat ciri-cirinya. Mukulnya pakai apa juga tidak tahu," ucapnya.
Pelaku yang diduga melakukan penyerangan warga yang sedang salat di musala di Desa Lebeteng, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal. (Istimewa)
Kontributor : F Firdaus
Berita Terkait
-
Ternyata Ini yang Bikin Elektabilitas Ahmad Luthfi Unggul dari Andika Perkasa dalam Pilgub Jateng 2024
-
Elektabilitas Ahmad Luthfi Lebih Unggul dari Andika Perkasa di Pilkada Jawa Tengah 2024, Apa Iya?
-
Empat Hari Jelang Pencoblosan Pilkada Jateng, Elektabilitas Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Atas 50 Persen
-
Yakin Luthfi-Yasin Menang Pilgub Jateng, Jokowi: Tunggu Rabu Sore
-
Gigi Palsu Ahmad Luthfi Copot Saat Debat, Nama Vanessa Nabila Terseret
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Jokowi Sampai Turun Gunung ke Semarang, Optimis Luthfi-Yasin Menang di Pilgub Jateng
-
Dramatis! Evandro Brandao Jadi Pahlawan, PSIS Curi Poin di Kandang Persik Kediri
-
Cari Rumah Baru di Ibu Kota Jatim Sesuai Fengshui? Hadiri BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya
-
Jelang Pencoblosan, PAN Jateng Dorong Pilkada Berlangsung Damai, Ini Alasannya
-
Ngerinya Tanjakan Silayur: Titik Kritis Kecelakaan yang Kini Jadi Prioritas Pemerintah Kota Semarang