SuaraJawaTengah.id - Kawasan Tambak Rejo lebih dikenal dengan kampung nelayan ini akan memiliki surga kecil yang ramah terhadap lingkungan.
Tambak Rejo memang dipandang daerah yang tidak mungkin menjadi kawasan wisata. Selain terjadi abrasi atau penurunan tanah dari permukaan air laut, kawasan tersebut sering terjadi banjir air rob setiap tahunnya.
Perlu terobosan dan dukungan yang besar untuk membangun kawasan tersebut menjadi pusat wisata bahari. Tidak hanya dari dukungan pemerintah, tapi juga masyarakat sekitar harus disadarkan untuk peduli dengan lingkungannya.
Maka dibentuklah Kelompok Peduli Lingkungan CAMAR. Kelompok tersebut menjadi pelopor untuk membangun kawasan Tambak Rejo, RT 04, RW XVI, Tanjung Mas, Semarang Utara, Kota Semarang menjadi lebih baik.
Ditangan Juraimi, Ketua CAMAR Tambak Rejo, pembangunan lebih dari menjaga lingkungan. Terdapat pemberdayaan masyarakat, Infrastruktur, kesehatan, hingga pendidikan.
"Yang utama adalah ekonomi. Bisa membantu perekonomian masyarakat di sini, misal kita butuh mesin giling, yang terakhir program lingkungan," katanya saat ditemui Suara.com Sabtu (10/10/2020).
Namun yang menjadi konsentrasi CAMAR saat ini adalah lingkungan. Sebab, keadaan alam di kawasan tambak rejo kian memburuk setiap tahunnya.
Ia menceritakan sejak tahun 2000 abrasi di daerah pesisir utara semakin parah. Menurutnya, jika tidak ada solusi maka kawasan tempat tinggalnya itu bisa tenggelam lebih cepat.
"Terjadi abrasi yang fatal, padahal tahun 1993an kita mau ke bibir pantai aja butuh jarak 1 km, tahun 2000 buka pintu belakang sudah air laut. Kalau dari ilmunya akademisi, setiap tahun tanah kita ini turun 20 cm. Nanti di sini bisa tenggelam. Jadi kalau bangun rumah disini pondasi harus diatas 50 meter," ucapnya.
Baca Juga: Duh! Klaster Covid-19 Ponpes Juga Terjadi di Kota Semarang
Maka dari itu, ia dan para anggota Kelompok Peduli Lingkungan CAMAR melakukan penghijauan besar-besaran. Dengan menanam pohon mangrove sebanyak-banyaknya, berharap bisa menjadi langkah pencegahan terjadinya abrasi.
"Program lingkungan itu juga mendukung pemerintah kota, yaitu go green. Penghijauan dilakukan khususnya mangrove, karena kita di pesisir," ujarnya.
Juraimi mengaku, sejak tahun 2010, pihaknya sudah menghijuakan bibir pantai dengan menanam 110.000 pohon magrove. Hal itu dilakukan demi menjaga tempat kelahirannya tidak tenggelam menjadi lautan.
"Yang kita tanami panjangnya sekitar 1 km, dari situ kita bisa menyelamatkan lahan dan lingkungan kita," ujarnya.
Selama hampir 10 tahun, dampak dari program tersebut mulai kelihatan. Meski abrasi dan banjir rob masih terjadi, namun udara di kawasan tersebut semakin bersih.
"Dampak penghijauan mangrove ini, baru sekedar udara, di sini udara sdh semakin membaik, kalau abrasi memang tidak bisa 100 persen menanggulangi, tapi kita bisa memperlambat terjadinya abrasi," ujarnya.
Berita Terkait
-
Enak! Tertib Pakai Masker, Warga Semarang Diberikan Sembako
-
Kawanan Burung Kuntul Putih Mencari Makanan di Tumpukan Sampah
-
Aksi Demo di Semarang, Polisi Halangi Jurnalis Suara.com untuk Meliput
-
Aksi Tolak UU Cipta Kerja di Semarang Ricuh, Satu Anggota Polisi Terluka
-
Dapatkah Hendi-Ita Menang Lawan Kotak Kosong? Timses: Target 90 Persen
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
Terkini
-
Fortuner 2024 vs Pajero 2024? Ini 7 Perbandingan Kedua Mobil Tersebut
-
BRI Diapresiasi atas Peran Strategis dalam Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan
-
Dari Reruntuhan Menuju Harapan, Kementerian PU Bangun Kembali Ponpes Darul Mukhlisin Pascabanjir
-
10 Wisata Jepara Terpopuler yang Wajib Kamu Kunjungi Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
BRI Blora Berbagi Kebahagiaan di HUT ke-130: Santunan untuk Anak-anak SLB Negeri Japon