SuaraJawaTengah.id - Ramai diperbincangkan petani Blora tewas setelah tersengat aliran listrik di lahan sawah miliknya sendiri. Aliran listrik tersebut sengaja dipasang untuk jebakan tikus.
Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jawa Tengah, kasus senjata makan tuan seperti di Blora tak hanya terjadi satu kali. Di tahun 2020 sudah ada tiga kejadian dengan kasus yang sama.
Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultural dan Perkebunan (BPTP HP) Distanbun Jateng, Herawati mengatakan, di Sragen sudah ada dua kejadian petani meninggal karena jebakan listrik.
"Untuk di Blora di tahun 2020 baru kemarin namun di tahun sebelumnya juga sudah ada kejadian yang sama," jelasnya, Senin (19/10/2020).
Ia menyebut, jebakan tikus melalui aliran listrik tak pernah direkomendasikan oleh Distanbun Jateng. Sebenarnya, sudah ada larangan untuk tak menggunakan aliran listrik sebagai jebakan tikus.
"Kami sebenarnya sudah sering untuk mensosialisasikan agar para petani tak menggunakan aliran listrik untuk jebakan tikus," ucapnya.
Untuk itu, ia merekomendasikan agar petani menggunkan emposan untuk memburu tikus yang bersarang di lubang-lubang lahan pertanian. Menurutnya, cara tersebut lebih aman dibanding dengan membuat jebakan tikus dengan aliran listrik.
"Gara-gara yang aman bisa digunakan oleh petani. Sudah berulang kali kita mengingatkan pada petani untuk tidak menggunakan jebakan tikus melalui aliran listrik," katanya.
Untuk itu, ia kembali mengingatkan kepada para petani agar tidak menggunakan aliran listrik untuk jebakan tikus. Sebenarnya, lanjut Herawati, sudah banyak petani yang mengerti soal bahaya menggunakan aliran listrik untuk jebakan tikus.
Baca Juga: Penjualan Lele di Bali Melonjak di Tengah Pandemi Corona, Kenapa?
"Para petani merasa manjur dan murah. Namun akhirnya malah harus dibayar dengan nyawa," imbuhnya
Sebelumnya, pasangan suami istri (pasutri) di Dukuh Peting, Desa Kutukan, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, Jawa Tengah mengalami nasib tragis. Kedua petani itu tersengat listrik jebakan tikus di sawah milik sendiri.
Pasutri itu bernama Jamal (60) dan Lani (55). Kali pertama jasad korban ditemukan menantunya pada Jumat (16/10/2020) malam dengan kondisi kaku tergeletak di pinggir sawah yang ditanami padi.
Berdasarkan data Distanbun Jateng, bulan Mei 2020 juga terjadi kasus yang sama. Sebanyak enam petani di Kabupaten Sragen tewas karena tersengat perangkap tikus yang dialiri listrik di sawah.
Untuk Kabupaten Sragen, pemerintah setempat sudah mengeluarkan surat edaran untuk tidak menggunakan aliran listrik sebgai jebakan tikus.
Kontributor : Dafi Yusuf
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Pertamina Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap, Wujud Syukur HUT ke-68 Pertamina
-
5 MPV Diesel Pilihan Rp150 Jutaan yang Worth It untuk Keluarga di Akhir 2025
-
BRI Perkuat Aksi Tanggap Bencana Alam, 70 Ribu Jiwa Terdampak Beroleh Bantuan
-
PSIS Semarang Gegerkan Bursa Transfer: Borong Tiga Pemain Naturalisasi Sekaligus
-
8 Wisata Terbaru dan Populer di Batang untuk Libur Sekolah Akhir 2025