Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 29 Oktober 2020 | 21:56 WIB
Cawali Solo Bagyo Wahyono. (Solopos/Kurniawan)

“Itu yang bisa jawab jenengan sendiri. Lah saya istilahe nek ora nyalon (jika tidak nyalon) ya tidak ada berita seperti itu,” katanya.

Tapi Bagyo mengaku tidak begitu terpengaruh dengan pemberitaan tersebut. Namun, dia menyadari langkah politiknya pada Pilkada 2020 pasti berkonsekuensi terhadap adanya serangan politik.

“Saya biasa. Sangat amat biasa. Karena itu sudah saya sadari. Jangankan itu, ini nanti kan ada serangan berikutnya yang apa, yang apa. Bagaimana pun independen harus dihentikan, mbuh piye carane. Jenengan ya wes ngerti kepiye,” terangnya.

Sebelumnya diberitkan, Bagyo Wahyono menunggak tagihan PDAM hingga Rp 25 juta. Jumlah tunggakan merupakan akumulasi penggunaan air selama berbulan-bulan, plus denda dan sanksi.

Baca Juga: PDAM Kota Solo Tagih Tunggakan Cawali Bagyo Rp 25 Juta

Kepala Seksi Penertiban Perumda Toya Wening, Bayu Tunggul Pamilih, mengatakan sudah menyampaikan surat tagihan itu kepada yang bersangkutan.

“Saat tagihan menunggak tiga bulan itu, kami sudah berkirim surat agar segera dibayar dengan ancaman tutup sementara. Kemudian saat bulan keempat, kami kirim surat lagi setiap saat sewaktu-waktu bisa tutup total,” katanya kepada wartawan, Selasa (27/10/2020).

Load More