SuaraJawaTengah.id - Kasus penolakan pembangunan sebuah gereja terjadi di wilayah RT 04 RW 03, Dukuh Jetis, Desa Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo menghebohkan masyarakat.
Dalam media sosial, ramai diperbincangkan surat pernyataan sikap dan dukungan kepada seluruh takmir Masjid se-Desa Gadingan berkait pendirian gereja yang ditunjukkan dengan tanda-tangan dan stempel takmir masjid.
Tak hanya surat dari takmir masjid tersebut, namun ada beberapa surat krusial lain yang didapatkan Suara.com dari Ketua RT 04 RW 03 Alpin Sugianto.
Mulai surat pernyataan sikap warga RT 04 RW 03 Dukuh Jetis, Desa Gadingan, Kecamatan Sukoharjo, yang menyatakan menolak pendirian gereja di wilayah tersebut.
Ada 60 warga setempat yang ikut bertanda-tangan. Nama warga plus tanda-tangan ditulis tangan di kertas yang berjumlah dua lembar.
"Jadi saya door to door ke rumah warga untuk minta persetujuan. Tidak ada pemaksaan dan semua tanpa tekanan," kata Alpin kepada Suara.com, Jumat (30/10/2020).
Kemudian ada juga surat permohonan pencabutan IMB (Izin Mendirikan Bangunan) Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) yang dikirimkan kepada perangkat pemerintahan, mulai desa, kecamatan, hingga kabupaten.
Surat tertanggal 21 Oktober 2020 ditanda-tangani mulai Ketua RT 04 RW 03 Alpin Sugianto, Ketua RW 03 Suharno.
Surat itu juga ditanda-tangani serta bersetempel Ormas Islam Gadingan, mulai Ketua MTA, Satbani, lalu Ketua NU, Supilih, serta Ketua Muhamaddyah, Suroso.
Baca Juga: Tokoh Yahudi: Kaum Islamis Deklarasikan Perang di Prancis
Alpin menilai poin krusial dalam surat pengajuan IMB tersebut adalah sudah adanya tanda-tangan Lurah Gadingan, Ismanto. Hal itu membuatnya kaget mengingat tak melalui musyawarah dengan warga RT 04 RW 03.
"Formulir itu saya bolak-balik ternyata kok ada tanda-tangan bapak lurah, kok bernai tanda-tanga ada apa. Ya pihak gereja saya suruh pulang, karena saya belum bisa memberi keputusan saat itu," ujar pria kelahiran Solo tersebut.
Setelah meminta masukan dari warga, Alpin menyebut warganya menolak pembangunan gereja yang dibubuhkan dalam surat penolakan dan ditandatangi oleh 60 warga setempat.
Selain itu, hal yang sama juga diberikan oleh pihak takmir Masjid seluruh Desa Gadingan Mojolaban.
Hingga saat ini, Alpin menyebut polemik izin pembangunan gereja itu belum menemui titik temu alias dipending.
"Harapan saya dari Pak Lurah menarik tanda-tangan dan kita rukun kembali. Kita tidak mau konflik sebagai warga negara yang baik," tukas Alpin.
Berita Terkait
-
Ditutup Gegara Dangdutan, Tempat Wisata dan Hiburan Kota Tegal Dibuka Lagi
-
Kegiatan Gereja Mojolaban Berhenti, Ketua RT: Seharusnya Tetap Berjalan
-
Titip Pesan untuk Anak, Ucapan Terakhir Korban Serangan Gereja Prancis
-
Waspada! Hujan Lebat Mengancam, Banjir Terjadi di Banyumas
-
Percobaan Bunuh Diri Ayah dan Anak, Diduga Karena Depresi Pandemi Covid-19
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota