SuaraJawaTengah.id - Perusahaan rintisan berbasis teknologi, atau populer dengan nama startup, melakukan berbagai cara agar mereka mampu bertahan di tengah pandemi virus corona saat ini.
Chief Marketing Officer SiCepat, Wiwin Dewi Herawati saat diskusi virtual “Mengupas Dinamika dan Tren Pendanaan Startup 2020-2021” menyatakan mereka berencana kembali menggelar penggalangan dana.
"Kami bergerak agresif, melihat ada potensi di mana," kata Wiwin dilansir dari ANTARA Senin (2/11/2020).
Perusahaan logistik ini menyatakan inovasi produk dan kampanye pemasaran merupakan beberapa strategi mereka untuk menjaga kepercayaan penanam modal saat kondisi sekarang ini.
Mereka membuat prioritas penggunaan modal yang mereka peroleh, antara lain untuk ekspansi bisnis dan menambah infrastruktur. Selain itu, menurut Wiwin, perusahaan juga harus memikirkan return of investment (ROI).
Sementara bagi CEO Cashlez, Tee Teddy Setiawan, cara mereka yang tempuh untuk menjaga kepercayaan investor adalah dengan "go public" pada pertengahan tahun ini.
"Dengan kami go public, ini salah satu bentuk konkret untuk investor eksisting dan yang akan datang," kata Teddy.
Selain itu, Cashlez juga fokus pada diversifikasi produk, pertumbuhan, mereka juga berusaha melakukan efisiensi dari biaya yang mereka keluarkan.
Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (AMVESINDO) mencatat pada kuartal ketiga 2020, pendanaan yang masuk ke Indonesia berjumlah 1,9 miliar dolar Amerika Serikat dan 52 transaksi.
Baca Juga: MotoGP Valencia: Corona Melonjak di Eropa, Dovizioso Hati-hati Jaga Diri
Kuartal ketiga tahun ini, sektor teknologi finansial menjadi yang paling banyak mendapatkan pendanaan, diikuti edutech, yang juga semakin diminati melihat situasi terkini.
Pendanaan startup, yang diumumkan, pada 2017 mencapai 2,9 miliar dolar Amerika Serikat, berjumlah 67 transaksi. Tahun berikutnya, 2018, jumlahnya menurun 1,465 miliar dolar, sementara jumlah transaksi naik menjadi 71.
Pada 2019, jumlah pendanaan kembali menyentuh angka 2,9 miliar dolar dan jumlah transaksi naik menjadi 113.
Menurut AMVESINDO, penurunan tahun ini karena investor menunda berinvestasi.
Tag
Berita Terkait
-
Pandemi Covid-19 di Mata Pedagang Ikan
-
Ngeyel Minta Dibuatkan Marketplace Modal Rp 5 Juta, Publik Naik Pitam!
-
Ibadah Umrah Kembali Dibuka, Biayanya Sama Seperti Naik Haji
-
UMP DKI 2021 Naik, Anies: Banyak Usaha Tumbuh Pesat Karena Pandemi
-
Pemprov DKI: Usaha Kesehatan Hingga Telekomunikasi Wajib Naikan Upah 2021
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
Terkini
-
SIG Dukung Batam Jadi Percontohan Pengembangan Fondasi Mobilitas & Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
-
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah Kirim 29 AMT untuk Pemulihan Suplai di Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Jumat Berkah: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
Skandal PSSI Jateng Memanas: Johar Lin Eng Diduga Jadi 'Sutradara' Safari Politik Khairul Anwar
-
8 Tempat Camping di Magelang untuk Wisata Akhir Pekan Syahdu Anti Bising Kota