SuaraJawaTengah.id - Bagi warga lereng gunung merapi mengungsi disaat erupsi adalah kewajiban. Untuk mempunyai bekal, warga merapi sudah menjual hewan peliharaan mereka.
Dilansir dari Solopos.com media jaringan Suara.com, hasil penjualan sapi atau hewan ternak digunakan untuk uang saku mereka ketika berada di tempat pengungsian.
Sebagai informasi, ternak terutama sapi menjadi salah satu harta berharga bagi warga lereng Gunung Merapi wilayah Klaten. Satu keluarga memiliki rata-rata dua hingga tiga ekor sapi.
Salah satu warga Dukuh Sambungrejo, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jumingan, 29, mengaku sebelumnya memiliki tiga ekor sapi. Salah satu sapi miliknya sudah ia jual belum lama ini.
Sementara, dua ekor sapi lainnya sudah ia pindah ke tempat kerabatnya yang tinggal di Kecamatan Karangnongko, Klaten, di luar kawasan rawan ancaman bahaya erupsi Merapi.
Jumingan memilih menjual satu sapi miliknya dan mengungsikan dua sapi lainnya ke daerah yang lebih aman agar tetap tenang serta mengurangi beban risiko pemeliharaan.
Apalagi, kini sebagian anggota keluarganya sudah pindah ke barak pengungsian sementara yakni Balai Desa Balerante. Soal hasil penjualan sapi, Jumingan menuturkan bisa menjadi bekal selama mengungsi.
“Kemarin laku satu seharga Rp12 juta,” kata Jumingan saat kepada Solopos.com, Minggu (8/11/2020).
Kelompok Rentan
Baca Juga: Merapi Siaga, 133 Warga Kalitengah Lor Sleman Dievakusi ke Barak Glagaharjo
Sebelumnya, salah satu warga Dukuh Sambungrejo, Suwanto, 66, berencana menjual salah satu sapinya jika sudah ada instruksi untuk mengungsi. Suwanto menjelaskan sudah menghubungi salah satu pedagang yang siap membeli sapi miliknya.
Warga kawasan rawan ancaman bahaya Merapi Klaten itu juga menjelaskan uang hasil penjualan sapi itu bakal menjadi bekal selama mengungsi.
“Dingge gembolan riyin. Nek pun aman mangke dingge tumbas maleh [uang hasil penjualan sapi untuk tabungan dulu. Kalau nanti kondisi Merapi sudah aman, uangnya untuk membeli sapi lagi],” kata Suwanto.
Kaur Perencanaan Desa Balerante, Klaten, Jainu, mengatakan sebagian warga kelompok rentan dari kawasan rawan bencana atau KRB III sudah mulai mengungsi ke barak seiring peningkatan status Merapi ke level siaga.
Namun, warga untuk sementara belum mengevakuasi hewan ternak. Jainu membenarkan sebagian warga memilih menjual ternak mereka seiring peningkatan status kebencanaan Gunung Merapi.
Hal itu setidaknya terpantau dari lalu lintas kendaraan pengangkut ternak yang beberapa waktu lalu lalu lalang memasuki dukuh terutama KRB III.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Polisi Ungkap Pembunuhan Advokat di Cilacap, Motif Pelaku Bikin Geleng-geleng
-
UPZ Baznas Semen Gresik Salurkan Bantuan Kemanusiaan bagi Warga Terdampak Bencana Banjir di Sumbar
-
3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
-
7 Destinasi Wisata Kota Tegal yang Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
Gaji PNS Naik Januari 2026? Kabar Gembira untuk Abdi Negara