SuaraJawaTengah.id - Warga sekitar lereng Merapi memiliki kearifan lokal dalam memprediksi kondisi gunung api. Namun mereka tetap patuh pada instruksi dan informasi pemerintah.
Warga sekitar meyakini, sebelum Merapi erupsi pasti memberi peringatan pada warga agar menyingkir. Ikatan batin warga dengan Merapi ini sudah terjalin ratusan tahun dan terus diwariskan dari generasi ke generasi.
Peringatan itu biasanya disampaikan ke beberapa orang pilihan yang dikenal sebagai juru kunci Merapi. Mereka memiliki kepekaan untuk “berkomunikasi” batin dengan Merapi.
Dua bersaudara Cipto (78 tahun) dan Sitras Anjilin (60 tahun) diantara orang-orang yang diberi kepekaan batin, sehingga mampu menerima pesan dari Merapi.
Beberapa hari lalu, Cipto mengaku bermimpi bertemu Mbah Petruk, sosok yang diyakini warga merawat Merapi.
“Kakak saya ditemui Mbah Petruk lewat mimpi. Mbah Petruk mengatakan bahwa ‘ini dari Merapi itu arak-araknya akan agak besar’. Tapi nggak apa-apa,” kata Sitras saat ditemui di Padepokan Seni Tjipta Boedaja, Dusun Tutup Ngisor, Magelang Jumat (20/11/2020) malam.
Dalam mimpi itu Mbah Petruk juga memerintahkan Cipto mencari ayam tulak untuk dikurbankan sebagai syarat keselamatan kampung. Sebelum erupsi Merapi tahun 2010, Cipto dan Sitras juga mendapat pesan batin yang sama.
“Kemarin malam saya juga mimpi bertemu Mbah Petruk. Tapi mungkin saya kurang bersih, (tidak) seperti kakak saya, hanya ketemu di atas kampung ini. Dia hanya memperkenalkan ‘saya Mbah Petruk’, terus membicarakan apa itu kurang jelas,” ujar Sitras.
Menurut Sitras, ada 7 orang di sekitar Merapi yang memiliki kepekaan batin untuk menerima pesan atau membaca gejala alam terkait erupsi. Orang-orang ini yang sering menjadi tempat warga bertanya soal status Merapi.
Baca Juga: Lihat Merapi Pakai Helikopter Pelajari Potensi Erupsi dan Dampaknya
“Ada juga warga lain desa. Kebanyakan ke saya. Tapi, mungkin aktivitas saya beda, kurang peka gaibnya. Diantara 7 orang itu, yang hidupnya paling modern saya,” kata Sitras.
Sitras kemudian menyebut nama Mbah Gini, warga Dusun Ngentak, Desa Sumber, Dukun yang juga memiliki kepekaan dapat ‘berkomunikasi’ dengan Mbah Petruk.
“Ada yang tanya Mbah Petruk, Mbah Gini ngendiko (bilang) kalau ditunggu sampai tanggal 29. Kalau nggak apa-apa ya kita nggak apa. Tapi ditunggu sampai (tanggal) itu.”
Ditemui di rumahnya, Mbah Gini tidak banyak berbicara. Kami lebih banyak ngobrol dengan menantunya, Sarpono (56 tahun) yang sering dipercaya Mbah Gini untuk menerima para tamu.
“Hanya yang dialami bapak itu jika Merapi akan ‘bekerja’ jika kira-kira berbahaya, kita disuruh menyingkir,” kata Sarpono.
“Pesannya Mbah Gini ‘nggak usah takut’, lha wong Merapi nggak akan geger. Bapak bilang, sekarang kan situasinya jelas.”
Berita Terkait
-
Wagub Jateng Minta Keluar-Masuk Orang di Pengungsian Merapi Dibatasi
-
Magma Gunung Merapi Hampir Mencapai Puncak, Ini Penjelasan BPPTKG
-
Hingga Jumat Pagi, Terdengar 6 Kali Suara Guguran Material di Merapi
-
Kunjungi Posko Merapi, BNPB Serahkan 2.500 Unit Rapid Test Antigen
-
Baru Buka Hari Ini, Restoran di Dekat Candi Prambanan Ini Punya Nuansa Bali
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
PKL Semarang Naik Kelas! Kini Punya Manajer Keuangan Canggih di Fitur Aplikasi Bank Raya
-
5 Mobil Bekas Rp50 Jutaan Terbaik 2025: Dari MPV Keluarga Sampai Sedan Nyaman
-
P! Coffee dan BRI Ajak Anak Muda Semarang Lari Bareng, Kenalkan Literasi Finansial
-
Didukung BRI, Flyover Sitinjau Lauik Hadirkan Akses Lebih Aman dan Efisien di Sumatra Barat
-
Balas Dendam Akademis Uya Kuya: Rumah Dijarah Akibat Hoax, Kini Lulus S2 Hukum IPK 3,72