SuaraJawaTengah.id - Balai Konservasi Borobudur (BKB) diminta lebih luas melibatkan komunitas dan masyarakat dalam upaya melestarikan budaya Candi Borobudur.
Hal itu diungkapkan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Hilmar Farid dalam sambutan ulang tahun BKB ke-29, Senin (30/11/2020).
Menurut Hilmar Farid, bersama masyarakat dan komunitas seni pelestarian budaya Borobudur dapat dilakukan bersama-sama.
“Bisa gotong royong memastikan pelestarian cagara budaya di Borobudur terus berlangsung dengan baik,” kata Hilmar Farid.
Dia mencontohkan, festival kesenian rakyat “Ruwat Rawat Borobudur” yang mampu melibatkan masyarakat dalam upaya pelestarian cagar budaya Borobudur.
Hilmar terkesan dengan penyelenggaraan festival rakyat “Ruwat Rawat Borobudur” yang menunjukan komitmen masyarakat ikut melestarikan budaya Borobudur.
“Ini adalah upaya yang berangkat dari bawah, dari komunitas. Sudah berlangsung selama 17 tahun, itu waktu yang tidak sebentar. Menunjukan komitmen serta kesungguhan peserta selama ini.”
Hilmar Farid berharap, festival yang digagas Sanggar Warung Info Jagad Cleguk pimpinan Sucoro, bisa terus berlangsung dengan melibatkan lebih banyak kalangan serta kelompok seni lainnya.
Pada perayaan ulang tahun BKB yang diadakan secara virtual ini, juga diumumkan juara lomba “Kampanye Pelestarian Borobudur di Mata Anak Muda”.
Baca Juga: Perkuat Program Jogo Tonggo, Wali Kota Magelang Bagikan 182 Paket Sembako
Ratusan peserta dalam rentang umur 15-35 tahun mengikuti 4 jenis lomba bertema Borobudur, yaitu design poster, design motif batik, karya tulis ilmiah, dan storytelling.
Kepala Balai Konservasi Borobudur, Wiwit Kasiyati menjelaskan, lomba ini bertujuan menarik minat anak muda untuk terlibat dalam upaya pelestarian cagar budaya.
“Kegiatan pelestarian budaya saat ini dikedepankan untuk melibatkan anak muda melalui program kampanye. Untuk membangun rasa cinta kepada Borobudur dan cagar budaya di Indonesia,” kata Wiwit.
Kegiatan kampanye juga dibarengi ketersediaan informasi yang cukup bagi masyarakat untuk mengetahui lebih dalam tentang Borobudur.
Agar masyarakat lebih mudah mengakses data seputar Borobudur, BKB meluncurkan Sistem Informasi Kawasan (Sikawa) dan Sistem Informasi Data Teknis (Sidatek).
Sikawa menyimpan informasi mengenai tata guna lahan, sebaran komunitas budaya, dan potensi ekonomi di kawasan sekitar Candi Borobudur. Data ini dapat digunakan pemangku kebijakan untuk menyusun kebijakan strategis pembangunan kawasan candi.
Berita Terkait
-
Covid-19 Masih Tinggi, Pemkab Magelang Belum Pastikan Belajar Tatap Muka
-
Cegah Penularan Covid-19, Wartawan Magelang Jalani Swab Test
-
Candi Borobudur Siap Tampung 4.000 Pengunjung Tiap Hari
-
Kuota Ditambah, Candi Borobudur Siap Tampung 4.000 Pengunjung Setiap Hari
-
Easting Medi Pelukis Empon-Empon, Kreatif Hadapi Pandemi Covid-19
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
130 Tahun BRI, Konsisten Tumbuh Bersama Rakyat dan Perkuat Ekonomi Inklusif
-
10 Tempat Wisata di Brebes yang Cocok untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Borobudur Mawayang: Sujiwo Tejo dan Sindhunata Hidupkan Kisah Ambigu Sang Rahvana
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Guyur Rp800 Juta, Wajah 4 Desa di Pemalang Kini Makin Ciamik