SuaraJawaTengah.id - Angka partisipasi pemilih di pilkada Kabupaten Pemalang tak mencapai target Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sekitar 30 persen pemilih golput.
Anggota KPU Pemalang Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi dan Sumber Daya Manusia, Agus Setiyanto mengatakan, angka partisipasi pemilih pada pilkada yang digelar Rabu (9/12/2020) berkisar 60 hingga 70 persen.
"Angka ini berdasarkan data sementara yang kami kumpulkan dari TPS. Saat ini masih dalam proses rekapitulasi,“ kata Agus, Jumat (11/12/2020).
Diakui Agus, angka tersebut di bawah target partisipasi pemilih yang ditetapkan KPU RI pada pilkada serentak 2020 yakni sebesar 77,5 persen.
"Kalau dari target partisipasi pemilih yang ditentukan KPU RI, kami masih kurang jauh, tapi ada peningkatan dari pilkada-pilkada sebelumnya," ujarnya.
Pada pilkada 2015, ujar Agus, angka partisipasi pemilih sebesar 59 persen. Sedangkan pada pilkada 2010, angka partisipasi bahkan lebih rendah, yakni 56 persen.
"Jadi walaupun tak mencapai target, tapi paling tidak lebih baik dari angka partisipasi di pilkada lima tahun sebelumnya," ucapnya.
Menurut Agus, angka partisipasi pemilih yang tak bisa mencapai target KPU RI itu disebabkan banyaknya pemilih yang merantau ke luar daerah.
Dari 1.106.017 pemilih di Daftar Pemilih Tetap (DPT), sekitar 18 sampai 20 persen di antaranya masih berada di perantauan untuk bekerja atau menempuh pendidikan.
Baca Juga: Polisi Klaim Pilkada di Jateng Tak Ada yang Melanggar Protokol Kesehatan
"Upaya sosialiasi sudah kami lakukan semua, tapi karakter daerah Pemalang ini banyak warganya yang merantau ke Jakarta, luar negeri, dan melaut. Ini yang menjadi faktor penyebab paling dominan," ujarnnya.
Salah satu warga Kelurahan Bojongbata, Kecamatan Pemalang, Mataris, 53, mengaku tidak khawatir untuk datang ke TPS meski Pilkada digelar di tengah pandemi Covid-19.
"Tidak takut. Yang penting menjalankan protokol kesehatan, seperti memakai masker dan sering mencuci tangan," katanya usai mencoblos di TPS 8 Kelurahan Bojongbata.
Dia menilai penerapan protokol kesehatan di TPS sudah cukup baik. Pemilih dicek suhu tubuh serta diminta mencuci tangan dan memakai sarung tangan plastik sebelum masuk ke TPS.
"Di dalam TPS juga tidak sampai ada kerumunan karena mungkin waktu mencoblosnya dijadwal tidak bareng," ujarnya.
Kontributor : F Firdaus
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
BRI BO Slawi Gelar Cek Kesehatan dan Donor Darah Gratis, Wujud Peduli Masyarakat
-
7 Tempat Wisata Rembang Viral dan Hits Ini Siap Jadi Favorit Libur Akhir Tahun 2025
-
Kampung Natal Saloka 2025: Perayaan Nataru Penuh Kearifan Lokal dan Rekor Dunia!
-
PT Semen Gresik Kucurkan Rp1,05 Miliar untuk Pembangunan Infrastruktur Jalan Enam Desa
-
BRI Konsisten Salurkan Bantuan dan Trauma Healing bagi Anak-Anak Korban Bencana di Sumatera