SuaraJawaTengah.id - Denny Multi Parmikoadi atau yang lebih dikenal sebagai Denny Darko meramalkan masa depan Indonesia melalui kartu tarot.
Jika biasanya dia meramal kehidupan artis dan selebritis, pria kelahiran Tulungagung, 1 Juni 1977 kali ini meramal masa depan politik Indonesia.
Pada kanal youtubenya, ahli tarot itu, meramal masa depan politik Indonesia usai Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno bergabung ke kabinet pemerintahan Jokowi.
Menurut penerawangan Denny, penggabungan dua kekuatan besar politik yang sebelumnya berseberangan pada Pilpres 2019, adalah bentuk persatuan dan tidak ada perpecahan lagi.
"Saya lihat (kartu three of cups) saat mereka ingin bersatu artinya dua kekuatan besar sekarang akan bersama dan tidak ada perselisihan lagi," kata Denny Darko di kanal YouTubenya, Jumat (25/12/2020).
Dia menyebut, penggabungan tersebut adalah hal yang harus dipandang positif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal itu juga menjadi kesempatan baik untuk masyarakat bahwa Indonesia ada dalam satu kekuatan, tidak ada perpisahan lagi, dan merupakan sesuatu yang positif.
"Saya lihat (kartu temperance) kemampuan Pak Jokowi pandai nabok silih tangan. Dia kelihatannya sabar, tapi di belakangnya langkah bidak caturnya amat sangat tepat. Dia berani melakukan sesuatu yang amat sangat berbahaya untuk memenangkan lawan politiknya. Dengan seperti ini, tidak ada lagi lawan. Dia rangkul semuanya," ujarnya.
Meski demikian, Denny menilai ada pihak-pihak tertentu yang tidak terima bergabungnya Prabowo dan Sandi ke kubu Jokowi.
"(Kartu Five of wands) di bawah mereka ribut. Orang-orang yang selama ini mencoba merongrong pemerintah akan kebingungan. Proxy luar yang mencoba untuk mendanai pasti akan bingung untuk mengangkat narasi baru," ucapnya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Kasus 6 Laskar FPI Dibawa ke Mahkamah Internasional?
Dia juga mengatakan bahwa pemerintah kini merangkul suara-suara yang berseberangan, dan mulai mengakomodasinya dengan syarat-syarat tertentu.
"Saya berpikir (kartu Six of Swords) lawan politik sepertinya akan bisa untuk diajak untuk satu suara. Bukan artinya mereka dibeli kesetiaannya, tapi akhirnya pemerintah memberikan keluesan untuk mengikuti apa yang selama ini diperjuangkan," kata Denny Darko.
Bahkan, suara yang berseberangan seperti dari Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab akan didengar dan dilaksanakan dengan beberapa syarat tertentu.
"Misalkan Habib Rizieq Shihab yang berusaha memperjuangkan sesuatu, sepertinya nanti pemerintah akan mendengarkan dan mulai melakukan apa yang diinginkan, asalkan dengan syarat dia mengubah cara menyampaikan opininya," ujarnya.
"Bahkan tidak mustahil yang saya lihat nanti, mungkin di 2024 nanti, Habib Rizieq Shihab adalah Menteri Agama Republik Indonesia," lanjut Denny Darko.
Denny meyakini melalui penerawangannya, bahwa langkah-langkah politik yang diambil pemerintah saat ini akan menjadi titik kebangkitan bangsa dan politik di Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Transformasi Berkelanjutan, BRI Catat Kinerja Gemilang dan Dukung Program Prioritas Nasional 2025
-
Revolusi Anti-Rob: Jateng Gunakan Pompa Tenaga Surya, Hemat Biaya Operasional hingga Jutaan Rupiah
-
Waspada! Malam Tahun Baru di Jateng Selatan Diwarnai Hujan dan Gelombang Tinggi
-
BRI Blora Gelar Khitan Massal, Meriahkan HUT ke-130 dengan Bakti Sosial
-
Mobilio vs Ertiga Bekas di Bawah Rp150 Juta: 7 Pertimbangan Penting Sebelum Membeli