SuaraJawaTengah.id - Selama dua hari menghilang, pemuda penyandang cacat mental di Kabupate Brebes akhirnya ditemukan meninggal dunia di area perkebunan Desa Gandoang, Kecamatan Salem, Minggu (10/1/2021) siang.
Korban bernama Risko bin Catim, 24, warga RT 002/RW 002 Dukuh Kampung Mancagar, Desa Bentarsari, Kecamatan Salem, Brebes itu sebelumnya dikabarkan hilang di area perkebunan Desa Kadumanis, Jumat (8/1/2021).
Ia diduga tersesat dan hilang di area perkebunan yang menjadi perbatasan Desa Gandoang dan Desa Kadumanis.
“Kali pertama kejadian pada Jumat sekitar pukul 11.30 WIB. Saat itu, korban yang mempunyai cacat mental pergi tanpa izin orang tua. Saat itu, korban dilaporkan menghilang dengan mengenakan kaus lengan panjang warna merah, topi hitam, celana pendek warna putih, dan membawa golok,” ujar Kepala Basarnas Cilacap, I Nyoman Sidakarya dilansir dari Semarangpos.com.
Baca Juga: Proses Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Sebelum menghilang, korban sempat terlihat oleh salah seorang warga, Ia terlihat mondar-mandir di area perkebunan perbatasan Desa Gandoang dan Desa Kaduamins.
Meski demikian, hingga Sabtu pagi korban tak kunjung pulang kerumah. Ibu korban pun akhirnya melaporkan kejadian hilangnya korban ke aparat Babins dan Kepala Desa Bentarsari.
Dua Hari Pencarian
Mengetahui adanya laporan orang hilang, Basarnas Cilacap pun langsung menerjunkan personel untuk melakukan pencarian. Meski demikian, hingga Sabtu malam korban tak kunjung ditemukan. Bahkan, korban diduga mengalami kecelakaan dengan terperosok ke jurang.
Setelah pencarian kurang lebih selama dua hari, tim SAR gabungan akhirnya menemukan jasad korban. Pemuda yang diduga memiliki cacat mental itu ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyama Minggu siang, sekitar pukul 13.25 WIB di Curug Cisoreng.
Baca Juga: Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Perairan Kepulauan Seribu
“Korban ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa sekitar pukul 13.25 WIB di Curug Cisoreng. Lokasinya 10 kilometer dari tempat terakhir terlihat. Korban langsung dievakuasi dan dibawa ke Puskesma Salem untuk visum,” tutur Nyoman.
Berita Terkait
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
Modus Eks Pejabat Basarnas Korupsi Kendaraan Penyelamat, Negara Rugi Puluhan Miliar
-
Langkah Pramono Agar Penyandang Disabilitas Miliki Hak Setara, Bakal Sediakan Latihan Kerja Hingga Siapkan Ini
-
Janji Robinsar-Fajar di Debat Publik Perdana, Salah Satunya Soal Kesetaraan Disabilitas
-
Prabowo dan Harapan Kebijakan Inklusif Bagi Kelompok Disabilitas
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Dukungan Jokowi dan Prabowo Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas Luthfi-Yasin? Ini Hasil Survei SMRC
-
Semarang Diperkirakan Hujan Ringan, Warga Diminta Tetap Waspada
-
Pentingnya Sanitasi Dasar untuk Kesejahteraan Warga Jawa Tengah
-
Local Media Community 2024 Roadshow Class Purwokerto: Trik Manfaatkan AI Untuk Sumber Pendapatan Baru
-
Produktivitas Sumur Tua Melejit, BUMD Blora Hasilkan 410.000 Liter Minyak!