Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Sabtu, 16 Januari 2021 | 09:57 WIB
Pengendara melintas di ruas Jalan Pantura Kabupaten Tegal yang dipenuhi lubang, Jumat (15/1/2021) / [Suara.com / F Firdaus ]

SuaraJawaTengah.id - Jalur Pantura dari Kabupaten Brebes hingga Pemalang dipenuhi ratusan lubang. Akibat intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa waktu terakhir.

Pantauan Suara.com,‎ di sejumlah ruas jalan terdapat lubang dengan kedalaman dan diameter bervariasi. Hal itu di antaranya terlihat di ruas Jalan Dr Cipto Mangunkusumo dan Jalan Kolonel Sugiono, Kota Tegal.

Di beberapa titik ruas jalan yang menuju ke arah Semarang, ‎kondisi aspal jalan banyak yang sudah mengelupas karena digerus hujan dan beban kendaraan berat hingga menyisakan lubang.

Kondisi tersebut membahayakan para pengendara yang melintas jika tidak berhati-hati, terutama pengendara sepeda motor.

Baca Juga: Jembatan Rel KA di Brebes yang Putus Diterjang Banjir Berusia 100 Tahun

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pelaksanaan Jalan Nasional Bina Marga Jawa Tengah, Toni Junior mengatakan, dari 66 kilometer panjang Jalan Pantura Kabupaten Brebes hingga Pemalang, 16 persen di antaranya kondisinya rusak‎.

‎"Jadi kurang lebih 8 sampai 10 kilometer yang ada lubang-lubang. Paling banyak berada di wilayah Losari arah ke Brebes dan Tegal ke Pemalang," kata ‎Toni, Jumat (15/1/2021).

‎Menurut Toni, kerusakan jalan tersebut akibat curah hujan yang tinggi dan beban berlebih kendaraan yang melintas.

‎"Hujan mulai Desember cukup ekstrem, ditambah dilintasi beban overload, ini yang membuat tiap hari bertambah parah," katanya.

Toni mengatakan, untuk sementara perbaikan yang dilakukan berupa tambal sulam dengan mengerahkan tim sapu lubang.

Baca Juga: Jembatan Rel Kereta Api Aman Dilewati, Perjalanan KA di Brebes Normal

Dia menyebut, rata-rata dalam setiap hari ada 100 titik jalan berlubang yang ditambal tim sapu lubang.

‎"Setiap hari kita sisir untuk kita tutup, setelah itu muncul lubang baru, tapi tetap akan terus kita lakukan sapu lubang, " ujarnya.

Menurut Toni, perbaikan permanen baru akan dilakukan setelah anggaran yang dialokasikan sudah siap digunakan.

‎"Nanti akan kita identifikasi, mana yang masih bisa kita patching, kita tutup permanen. ‎Sementara ini sifatnya sapu lubang. Kita tutup, yang penting tidak ada lubang dulu‎ untuk mencegah kecelakaan‎," jelasnya.

Kontributor : F Firdaus

Load More